Breaking News:
Friday, 14 February 2014
Garuda Hentikan Pengangkutan Produk Ikan Hiu

Sebagai wujud kepedulian dan komitmen untuk terus menjaga kelestarian alam dan lingkungan, Garuda Indonesia menghentikan pengiriman dan pengangkutan sirip ikan hiu serta produk hiu lainnya melalui jasa angkutan kargo. Kebijakan "Embargo On Shipment All Kind Shark Fin" tersebut mulai berlaku efektif sejak 8 Oktober 2013.
Dengan diberlakukannya kebijakan tersebut, Garuda Indonesia bergabung dengan sejumlah maskapai penerbangan yang telah lebih dahulu menjalankan komitmen serupa.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, penghentian pengiriman dan pengangkutan produk hiu tersebut dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Garuda Indonesia terhadap kelestarian alam dan lingkungan, terutama untuk melindungi satwa langka dan menjaga keanekaragaman hayati. "Kebijakan ini merupakan wujud dari komitmen Garuda Indonesia untuk mendukung kampanye anti perdagangan hiu '#SOSharks' yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia. Melalui kebijakan tersebut, Garuda Indonesia berupaya untuk berkontribusi dalam pengurangan perdagangan sirip ikan hiu di pasar global", katanya.
Selain menghentikan pengiriman dan pengangkutan produk-produk hiu, dukungan terhadap kampanye anti perdagangan hiu diberikan dengan terpilihnya Emirsyah Satar sebagai Ambassador/Duta Kampanye '#SOSharks', bersama-sama dengan berbagai tokoh masyarakat lainnya, antara lain Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Penangkapan dan perdagangan hiu telah menjadi permasalahan global mengingat terdapat lebih dari 1 juta ton produk hiu diperdagangkan di dunia setiap tahunnya. Padahal hiu merupakan spesies yang populasinya terancam punah dan lambat bereproduksi. Penangkapan hiu dalam jumlah masif menjadi faktor pendorong melonjaknya jumlah permintaan sirip dan produk-produk hiu di dunia.
Upaya Garuda Indonesia untuk terus melestarikan alam dan lingkungan juga dilaksanakan melalui pemberlakuan embargo terhadap pengangkutan satwa mamalia hidup seperti lumba-lumba dan harimau, serta hewan peliharaan (domestic pet) mamalia seperti anjing, kucing, dan lainnya, sebagai bagasi tercatat, kecuali untuk service animal, sejak 2012 lalu.
Selain itu, komitmen Garuda Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan juga diimplementasikan melalui program "One Passenger One Tree" di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Garuda Indonesia bekerja sama dengan WWF Indonesia, Departemen Kehutanan, dan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah merehabilitasi hutan gambut yang bernilai ekologis tinggi di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Rehabilitasi dilakukan dengan menanam hingga 100.000 pohon pada kawasan seluas 250 hektar.
ICT News Feed
February 15, 2025
February 15, 2025
GO Ina
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2).
…DetailsFebruary 21, 2025
Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)
…DetailsFebruary 20, 2025
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini.
…DetailsFebruary 19, 2025
J&T Express sebagai perusahaan logistik berskala global meraih pengakuan bergengsi dengan masuk dalam daftar Asia-Pacific's Best Companies of 2025 versi TIME dan Statista.
…DetailsFebruary 18, 2025