YOGYAKARTA - Indonesia Representative For ICAO CAEP, Yusfandri Gona, mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, hari ini, Senin 11 Desember 2017 membuka Kegiatan Workshop CORSIA (Carbon Offseting Reduction Scheme For International Aviation) dan sekaligus Sosialisasi ACERT (Airport Carbon Emission Reporting Tool) di Hotel Phoenix, Yogyakarta.
Pelaksanaan dua kegiatan tersebut dilakukan selama 2 hari secara paralel. Untuk kegiatan Workshop CORSIA dilaksanakan tanggal 11 s.d. 12 Desember 2017 dengan mengundang narasumber dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Airbus, Vertis dan perwakilan dari Garuda Indonesia.
Sedangkan kegiatan Sosialisasi ACERT dilaksanakan satu hari saja pada tanggal 11 Desember 2017 dengan narasumber berasal dari Ditjen Perhubungan Udara, Airport Council International (ACI) dan Angkasa Pura II.
Kegiatan Workshop CORSIA merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Airbus dan Garuda Indonesia yang didukung oleh representatif program ICAO Annex V dan Vertis dengan dihadiri sebanyak kurang lebih 40 orang berasal dari maskapai penerbangan nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan asosiasi penerbangan sipil ( Inaca).
Workshop CORSIA ini merupakan tindak lanjut dari program kerjasama antara Ditjen Perhubungan Udara dengan Airbus yang ditandatangani September 2016 lalu pada saat the ICAO Assembly 39th Session di Montreal.
Yusfandri berharap kegiatan selama dua hari ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta untuk menggali informasi terkait skema CORSIA dari sisi teknis implementasi.
"Salah satu elemen dalam CORSIA adalah prosedur Monitoring-Reporing-Verification (MRV) yang akan mulai berlaku secara efektif mulai 1 Januari 2019 bagi operator pesawat udara yang melakukan penerbangan internasional. Untuk itu penting bagi para peserta untuk secara serius dan intensif menggali sebanyak mungkin informasi tentang skema CORSIA ini," ujar Yusfandri.
Menurut Yusfandri, pada tanggal 5 Desember 2017 lalu, Ditjen Perhubungan Udara telah menerima ICAO State Letter terkait proposal pertama dari paket CORSIA Standard and Recommended practices (SARP). Selanjutnya, Ditjen Perhubungan Udara akan mengundang operator penerbangan untuk bersama-sama mengevaluasi proposal SARP tersebut untuk selanjutnya menyerahkan hasil masukan-masukannya kepada ICAO paling lambat 5 Maret 2018.
Di sela-sela kegiatan pada hari ini, dilakukan pula pertemuan bilateral antara The Civil Aviation Authority of Thailand (CAA) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang akan secara khusus membahas skema kerjasama dalam persiapan implementasi CORSIA pada masing-masing negara. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama di Bangkok pada akhir Oktober 2017 lalu.
Sementara itu, terkait Sosialisasi ACERT, Yusfandri Gona menyampaikan pentingnya pemantauan emisi di bandara dengan menggunakan formulir ACI yang dikenal dengan Airport Carbon Emission Reporting Tool (ACERT). Karena Penggunaan ACERT dianggap sebagai alat yang sangat penting untuk memantau dan menciptakan penggunaan energi dan emisi yang dapat memberikan data dan informasi rinci untuk operator bandara serta dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi dan pemetaan langkah-langkah mitigasi emisi.
Yusfandri menghimbau kepada peserta agar pada kesempatan berharga ini juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi keuntungan dalam monitoring energi dan emisi di bandara dengan format yang standard sehingga dapat ditingkatkan level akreditasinya di tingkat internasional.
Sosialisasi ACERT ini dihadiri kurang lebih 25 orang peserta yang berasal dari operator bandar udara, otoritas bandar udara dan internal Ditjen Perhubungan Udara.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details