(kiri-kanan): Ketum ARPI Hadanuddin Yasni, Ketum ALFI Yukki N Hanafi, Sekjen ALI Mahendra Rianto, Ketum Aptrindo Gemilang Tarigan, Direktur Debindo Budiarto Linggowijono, Executive Director Aptrindo Yohannes Purba (dok.debindo)
Dalam acara Press Conference CTCT (Cemat, Indo Translog, Indo Cold Chain, Indo Trucking) 2018 di Jakarta, Jumat 6 April 2018 lalu, para pimpinan asosiasi pendukung acara event logistic internasional mengatakan bahwa para pemangku kepentingan (stakeholders) - pelaku bisnis industri supply-chain, logistik dan transportasi, termasuk para konsumen - senantiasa mengharapkan peningkatan efisiensi rantai pasok demi penurunan biaya, yang pada gilirannya akan mengangkat daya saing Indonesia di mata dunia.
Seperti yang disampaikan Yukki Hanafi - Ketua Umum ALFI dan AFFA (ASEAN Federation of Forwarders Association): “Kondisi sektor logistik Indonesia semakin membaik. Namun bila disandingkan dengan kondisi di negara-negara ASEAN, Indonesia masih tertinggal karena mereka berkembang lebih cepat, sehingga diperlukan akselerasi pembangunan infrastruktur dan kepelabuhanan yang lebih signifikan.”
Sebagai informasi hasil survey jajak pendapat tentang Sektor Logistik Indonesia yang dilakukan Asosiasi Logistik dan Forwarders Indonesia (ALFI) bekerjasama dengan Supply Chain Indonesia (SCI) menunjukkan sebanyak hampir 60% responden menyatakan kinerja sector logistic Indonesia secara umum pada 2017 lebih baik dibandingkan tahun 2016. Dan diprediksikan kinerja sector logistic 2018 ini akan lebih baik dibandingkan 2017.
“Namun bila dihadapkan pada persaingan global, bahkan antar kawasan ASEAN saja, sector logistik Indonesia masih memerlukan (banyak) perbaikan yang berkelanjutan,” kata Yukki
Sedangkan menurut Hasan Yasni - Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menyampaikan: “Kondisi logistik semakin baik dengan adanya sejumlah PLB (Pusat Logistik Berikat) yang dapat dijadikan pondasi guna merintis sistem Block Chain, yang akan mengintegrasikan proses rantai pasok, utamanya produk berpendingin. Sehingga bisa meningkatkan efisiensi biaya dan waktu, sehingga nantinya produk perikanan, makanan, dan farmasi akan mempunyai kualitas yang lebih baik dan harga lebih kompetitif.”
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Gemilang Tarigan - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), yang mencontohkan efisiensi dan efektifitas penggunaan teknologi informasi di jalur transportasi truk di perbatasan Senzhen - Hong Kong yang berlangsung cepat, karena pengemudi cukup gesekkan kartu berisi data kargo, identitas dan detil perjalanan. Sehingga truk itu bisa melintas terus bila lampu menyala hijau.
Kerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…DetailsTantangan terbesar adalah adanya 4 lokasi event yang terbentang sepanjang 180 kilometer yaitu di Dairi, Pangururan, Tongging dan Parapat
…DetailsProgram Umroh ini sebagai wujud apresiasi dan penghargaan atas dedikasi, komitmen, dan kontribusi luar biasa yang diberikan karyawan dan purnabakti.
…Details