Breaking News:
Thursday, 1 February 2018
MENHUB : RKA 2019 DORONG PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DAN KONEKTIVITAS PADA DAERAH TERTINGGAL DAN KAWASAN PERBATASAN

JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2019 Kementerian Perhubungan mendorong program pengembangan infrastruktur dan konektivitas pada daerah tertinggal dan kawasan perbatasan. Menurut Menhub, penyusunan RKA 2019 juga merupakan tahapan awal proses perencanaan dan merupakan tahun pembangunan kelima sebagai perwujudan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden. 

“Dalam mewujudkan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019, Kementerian Perhubungan diamanahkan untuk melaksanakan pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman. Untuk itu dibutuhkan peran serta Kemenhub  melalui program prioritas pembangunan daerah afirmasi melalui percepatan pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan,” jelas Menhub usai membuka acara Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan Tahun 2019 di Kantor Kementerian Perhubungan pada Kamis (1/2).

Lebih lanjut, Menhub menyebutkan alokasi anggaran Kemenhub terus mengalami peningkatan pada kurun waktu 2016 sampai 2018 yaitu tahun 2016 sebesar Rp. 43.15 Triliun, pada Tahun 2017 sebesar Rp. 45,98 Triliun, dan pada Tahun 2018 sebesar Rp. 48,20 Triliun. Namun peningkatan alokasi anggaran tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi.

“Sesuai arahan Bapak Presiden kita didorong untuk mencari pendanaan alternatif diluar APBN melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), peningkatan peran BUMN, Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA), Pembiayaan dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan investasi swasta murni untuk proyek-proyek yang bersifat strategis dan bernilai ekonomis tinggi,” urai Menhub.

“APBN dapat difokuskan untuk pendanaan infrastruktur pada daerah tertinggal, terdalam, terluar, rawan bencana dan perbatasan negara yang secara finansial tidak menguntungkan sehingga pemerataan pembangunan dapat tercapai dalam rangka mewujudkan  pembangunan Indonesia sentries,” tambah Menhub.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan fokus penggunaan APBN diutamakan untuk daerah-daerha yang belum berkembang dimana peranan private sektor masih minim.

“Untuk daerah perkotaan yang sudah baik dari sisi ekonomi maka seharusnya fokus dari anggaran lebih sebagai katalis atau katalisator. Tentu dalam hal ini Kemenhub adalah kementerian yang luar biasa penting peranannya bagi Indonesia membangun apa yang dibangun konektivitas, competiveness, efisiensi, juga low cost economy yang akan sangat berguna bagi perbaikan kemakmuran di seluruh pelosok. Untuk itu Kemenkeu siap untuk membantu dan berpartner secara kuat dengan Kemenhub,” ujar Sri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan yang hadir juga berpendapat rapat koordinasi ini dapat memberikan gambaran peranan Kemenhub dalam membangun konektivitas dan bagaimana swasta dapat diundang untuk masuk dalam program pemerintah.

“Presiden memerintahkan untuk membuat beberapa pelabuhan dikerjasamakan yang tujuannya jangan sampai bergantung kepada APBN saja. APBN maksimun 25-30% bisa mengcover semua program infrastruktur, sisanya kita harus kreatif dengan melihat pembiayaan alternatif,” kata Luhut.

Untuk itu, guna mencapai target pembangunan transportasi, dibutuhkan koordinasi dan sinergi antara Pemerinta Pusat dan Pemerintah Daerah untuk berkoordinasi dalam proses perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi.

Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya meresmikan peluncuran Aplikasi e-planning dalam penyusunan RKA.

“Semoga dapat menjadi momentum penerapan good governance dan pemerintahan berbasis elektronik (e-governance) di lingkungan Kemenhub sejalan dengan visi Nawacita dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya,” tutup Menhub

Author: Eko Nugroho
GO Ina

Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.

Details
November 21, 2024

Bisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir

Details
November 17, 2024

Kerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara

Details
November 14, 2024

Kehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional

Details
November 13, 2024

GENERAL NEWS