Wings Air memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ulang pada bagasi dan barang bawaan penumpang, karena terindikasi terdapat durian.
Lion Air Group memiliki keseungguhan dan ketat dalam memenuhi seluruh aturan yang telah ditetapkan, demi menjaga kenyamanan, keselamatan dan keamanan penerbangan.
SIBOLGA – Wings Air yang tergabung dalam Lion Air Group menyampaikan informasi tentang penanganan penumpang, bagasi dan terutama barang bawaan yang memiliki petunjuk aroma durian saat memasuki pesawat (boarding) Wings Air jenis ATR 72-600 pada flight number IW 1257. Penerbangan ini akan melayani rute Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Sibolga (FLZ) menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang (KNO).
Informasi tersebut berdasarkan laporan awak kabin (flight attendant/ FA) yang mencium bau pekat durian di area kabin pesawat. Sebelumnya FA telah menanyakan kepada seluruh penumpang melalui pengeras suara (interphone) apabila ada membawa durian agar segera diturunkan, namun tidak ada satu pun penumpang mengaku. FA melakukan pengecekan seluruh barang bawaan pada headrack (tempat penyimpanan di kabin, di atas kepala) tetap tidak ditemukan. Prosedur lebih lanjut, FA berkoordinasi dengan Pilot in Command (PIC).
Pesawat beregistrasi PK-WFU dipiloti oleh Capt. Dony Badagong, memutuskan agar dilakukan pemeriksaan kembali (screening) pada seluruh penumpang, bagasi dan barang bawaan melalui mesin x-ray di terminal keberangkatan.
FA akhirnya menemukan dua kardus beraroma durian tepat di bawah kursi (seat number) 17 ACD. Walaupun barang sudah ditemukan, Wings Air bekerjasama dengan aviation security (avsec) bandar udara untuk tetap dilakukan pengecekan. Tiga penumpang berinisial TY, SJ dan SS dibawa ke gedung terminal dengan tujuan dilakukan introgasi, dikarenakan pengakuan awal salah satu penumpang tidak mengetahui isi barang bawaan tersebut. Pihak avsec meminta agar membuka isi kardus yang disaksikan oleh ketiga penumpang dan Wings Air.
Hasil keputusannya, sesuai permintaan ketiga penumpang beserta bagasi dan barang bawaan tidak diterbangkan menuju Kualanamu. Sesuai tiket yang tertera, ketiganya akan melanjutkan penerbangan (connecting flight) menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Batam (BTH).
Wings Air memberikan kemudahan penjadwalan ulang keberangkatan (rescdhule) tiket rute Kualanmu – Batam keesokan harinya. Hal ini berdasarkan pengakuan ketiga penumpang atas kesalahan dan meminta maaf. Mereka berkomitmen tidak melakukan tidak serupa lagi. Dari proses dan situasi ini menyebabkan keterlambatan (delay) 30 menit. Rute penerbangan lainnya yang terkena dampak dari kejadian ini, telah diminimalisir.
Durian, terasi, nangka dan barang yang menimbulkan aroma sangat menyengat dan menempel di kabin pesawat, dilarang untuk dibawa karena mengganggu kenyamanan perjalanan.
Demi alasan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, Lion Air Group tidak memperbolehkan penumpang dan kru membawa barang/ benda ke dalam bagasi kabin maupun tercatat, sebagai berikut:
-Gas bertekanan yang mudah dan tidak terbakar serta beracun, seperti aerosok, butane, popana
-Material radioaktif
-Material korosif, seperti merkuri, aki kendaraan, asam sulfat, alkali
-Bahan peledak, diantaranya semua tipe granat, detonator, sumbu, alat peledak
-Benda padat mudah terbakar, antara lain petasan, kembang api
-Bahan zat beracun/ kimia, tergolong: arsenik, sianida, pembasmi hama/serangga, produk biologis yang berbahaya
-Alat pelumpuh, seperti pistol pengejut, alat kejut listrik, tongkat pukul listrik, termasuk alat pelumpuh untuk hewan
-Semprotan bela diri, misalnya gas airmata dan semprotan asam fosfor
-Zat oksidasi, antara lain bubuk pemutih, peroksida
-Cairan mudah terbakar, yaitu bahan bakar, cairan pemantik api, methanol, cat, thinner, perekat (lem)
-Koper dengan instalasi perangkat alarm, atau dilengkapi baterai lithium dan/atau material piroteknik
Kendaraan kecil yang menggunakan baterai litium seperti airwheel, solowheel, hoverboard, mini-segway, balance wheel dan sebagainya tidak diperbolehkan dibawa dalam kabin pesawat.
Keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama. Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan, sehingga layak disejajarkan dengan airlines kelas dunia. Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. Wings Air telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA).
Wings Air menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan bandar udara, pemerintah selaku regulator dan standar prosedur operasi (SOP) Grup Lion Air serta ketentuan internasional dalam menjalankan seluruh jaringan operasional.
Melalui kesempatan ini, Lion Air Group menghimbau kepada media, pelanggan dan masyarakat, untuk mengetahui perkembangan berikutnya hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Wings Air.
*) Untuk pernyataan ini, rekan media dapat menggunakan kutipan dari narasumber Capt. Redi Irawan, Operations Director Wings Air.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details