Jakarta -- Sebanyak 9 pekerjaan bandar udara yang diinisiasi pembangunanya oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sejak 2014 lalu, tahun 2018 ini sudah siap diresmikan pengoperasiannya. Bandara-bandara tersebut tersebar dari wilayah barat hingga timur Indonesia dan sebagian besar terletak di daerah yang masih belum berkembang.
Sembilan bandara tersebut adalah Bandara Maratua – Kalimantan Timur, Bandara Morowali – Sulawesi Tengah, Bandara Letung – Anambas Kepulauan Riau, Bandara Tebelian – Sintang Kalimantan Barat, Bandara Radin Inten II- Lampung (terminal baru), Bandara Namniwel- Buru Maluku, Bandara Werur – Papua Barat, Bandara Koroway Batu – Papua dan Bandara APT. Pranoto – Samarinda Kalimantan Timur.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, semua pembangunan bandara tersebut menggunakan anggaran Ditjen Perhubungan Udara dari APBN. Sebagai pengelola bandara-bandara tersebut adalah Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara.
Namun tidak tertutup kemungkinan nantinya bandara-bandara tersebut dikerjasamakan dengan pihak lain yang mempunyai sertifikat Badan Usaha Bandar Udara ( BUBU) baik dari BUMN maupun swasta jika berkemampuan sesuai UU no1 tahun 2009 tentang penerbangan. Dengan dikerjasamakan pihak lain, bandara akan bisa lebih berkembang dan biaya pemeliharaan yang sebelumnya dari Pemerintah bisa dialihkan untuk pembiayaan pembangunan bandara di tempat lain.
“Bandara-bandara tersebut kami bangun dengan pertimbangan dapat memberikan dampak secara ekonomi, budaya dan pariwisata. Di antaranya untuk membuka akses transportasi yang lebih cepat, membuka akses keterisoliran daerah, membuka gerbang ekonomi terutama memperlancar arus investasi yang masuk serta pengembangan pariwisata dan sebagainya,” ujar Agus Santoso.
Semua bandara baru tersebut mempunyai panjang landasan lebih dari 1.200 meter sehingga bisa didarati pesawat sejenis ATR 42 (turboprop).
Menurutnya, pembangunan bandara-bandara tersebut sebagai wujud nyata dukungan Ditjen Perhubungan Udara terhadap program Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama Cita ke 3 dan ke 7. Dalam Cita ke 3 dituangkan program: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sedangkan Citake 7 tertuang program: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Agus menyatakan bandara-bandara tersebut sudah memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, baik dari udara maupun darat. Di antaranya dengan adanya sarana dan prasarana penunjang seperti peralatan navigasi penerbangan, Pertolongan Kecelakaan Penerbangan – Pemadam Kebakaran (PKP-PK), gedung perkantoran, gedung terminal dan sebagainya. Selain itu juga sudah disiapkan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan serta sistim prosedur operasi (SOP) yang sesuai dengan aturan internasional (annex 14 ICAO tentang aerodromes) dan UU no. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
“Kami menargetkan bandara-bandara tersebut bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Februari hingga Juni tahun 2018 ini. Dengan demikian bandara bisa beroperasi dengan optimal sesuai peruntukannya dan mampu meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya,” lanjut Agus lagi.
PENGEMBANGAN BANDARA
Selain bandara-bandara yang sudah selesai dibangun dan siap diresmikan tersebut, pada tahun ini Ditjen Perhubungan Udara juga menargetkan untuk memulai pembangunan dan pengembangan tiga bandara. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Wirasaba – Purbalingga Jawa Tengah, Bandara Ngloram - Cepu Blora Jawa Tengah dan Bandara Notohadinegoro – Jember Jawa Timur.
Diharapkan pembangunan dan pengembangan tiga bandara tersebut sudah bisa dimulai pada bulan Maret 2018 nanti dengan dana investasi dari Ditjen Perhubungan Udara (APBN) dan BUMN.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details