JAKARTA - Tahun 2018 telah berlalu, banyak meninggalkan cerita suka dan duka. Di tahun yang lalu, Indonesia kerap dilanda bencana alam seperti gempa bumi di Lombok, Palu dan daerah lainnya, yang terbaru di penghujung tahun 2018 adalah bencana gelombang laut tsunami yang menerjang pesisir selatan Provinsi Lampung dan pesisir barat Pulau Jawa atau yang dikenal dengan bencana Tsunami Selat Sunda. Ratusan jiwa melayang dan banyak orang terluka akibat gelombang Tsunami yang diakibatkan longsornya Gunung Anak Krakatau.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menaikan status Gunung Anak Krakatau ini menjadi level III Siaga akibat gempa letusan dan semburan abu vulkanik yang dikeluarkan yang berpotensi membawa dampak terhadap operasional penerbangan yang melewati wilayah tersebut. Namun hingga kini di awal tahun 2019 tepatnya Selasa (1/2) Ditjen Perhubungan Udara belum mendapat laporan Notam khusus penutupan bandara dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas udara.
Pengalihan dan reroute penerbangan sempat dikeluarkan pihak Airnav Indonesia melalui NOTAM A5440/18 perihal Penutupan dan Reroute akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau, tetapi hanya beberapa saat saja seiring menurunnya aktifitas gunung tersebut.
Dalam hal koordinasi dan komunikasi penanganan abu vulkanik, Ditjen Hubud melalui Direktorat Navigasi Penerbangan telah membangun sistem informasi yakni I-WISH ( _Integrated Webbased aeronautical Information System Handling_ ). Dalam sistem ini, stakeholder terkait menyampaikan informasi yang dikuasai terkait tugas dan fungsi serta kewenangannya dalam hal penanganan abu vulkanik atau yang lebih dikenal dengan CDM (Collaborative Decision Making).
Dirjen Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti tetap meminta jajarannya untuk memonitor secara berkala aktivitas sebaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau dan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Posisi operasional di bandara terdekat masih berjalan normal namun saya tetap minta untuk memonitor selalu informasi yang disampaikan baik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BMKG maupun dari source lainnya seperti aplikasi I-WISH. Selanjutnya, Airnav agar mendistribusikan informasi tersebut melalui NOTAM kepada airlines dan bandara”, pungkas Polana.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details