JAKARTA 6/7– Mengenai tidak beroperasinya bus DAMRI dari dan ke Bandara Soekarno Hatta akibat mogoknya pengemudi bus Jumat (5/6) kemarin, telah digelar rapat antara Direksi Perum DAMRI, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Angkasa Pura II dan Operator Pemadu Moda siang ini di Bandara Soekarno Hatta. Dari hasil rapat tersebut juga bus-bus DAMRI yang sebelumnya tidak dioperasikan telah aktif kembali per pukul 12.00 siang ini.
Seiring dengan hasil rapat siang ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi memberikan pernyataan, “Berdasarkan informasi yang didapat dari Dirut Perum DAMRI bahwa ternyata demo pengemudi DAMRI Basoetta telah berlangsung kemarin. Tuntutannya mereka adalah agar helper (kondektur) lama yang telah direkrut oleh DAMRI dan diminta untuk diposisikan di dalam bus kembali.”
Adapun beberapa solusi mengenai permasalahan mogoknya pengemudi bus tersebut dihasilkan beberapa poin yaitu :
1. Mendukung langkah yang dilakukan oleh Direksi DAMRI untuk tetap menjalankan e-ticketing dan memproses secara hukum terhadap oknum pengemudi kepada pihak kepolisian;
2. Menempatkan sementara personil di Bandara Soetta untuk memantau perkembangan yang terjadi di lapangan
3. Segera membuat SOP terkait penanganan darurat ketika terjadi hal-hal serupa insidentil di lapangan;
4. Melakukan pembinaan untuk mengubah sikap mental dan perilaku pengemudi yang lebih baik.
“Dalam pertemuan internal antara manajemen DAMRI dengan pengemudi yang demo telah ditemui beberapa titik temu, yaitu jumlah helper off board akan ditambah, dan untuk rute-rute sibuk akan diberikan helper on board,” tambah Dirjen Budi.
Sebelumnya, dalam keterangan tertulis yang disampaikan DAMRI per Jumat (6/7), DAMRI menetapkan kebijakan terkait helper sebagai berikut :
1. DAMRI sedang mengembangkan dan melaksanakan penggunaan electronic ticketing system. Untuk mendukung PT. Angkasa Pura II yng sudah sedemikian gencar dengan digitalisasi, kebijakan DAMRI tentunya selaras dengan kebijakan AP II dan tuntutan jaman.
2. Dengan sistem e-tiket, layanan helper di dalam bus (on board) sudah tidak diperlukan. Namun perlu digarisbawahi bahwa layanan helper tidak pernah dihilangkan. Layanan helper dipindahkan dari dalam bus (on board) ke luar bus (off board). Helper DAMRI disiagakan untuk membantu pelanggan DAMRI di titik-titik pemberangkatan dan titik-titik kedatangan. Dengan demikian tidak ada pengurangan layanan DAMRI dengan adanya perpindahan posisi helper.
3. Di lain pihak, DAMRI melakukan pembenahan status helper dari kondisi tanpa ikatan kerja menjadi pegawai dengan status sesuai aturan pemerintah melalui mekanisme kontrak outsourcing karena selama ini mereka direkrut oleh pengemudi. Setelah dilakukan tes terhadap sekitar 300 orang helper, hanya 90 orang yang lulus dan bisa langsung bekerja. namun mereka mengundurkan diri karena terprovokasi oleh rekan-rekannya yang tidak lulus dan melakukan protes.
4. Sistem E-tiket DAMRI merupakan kebijakan penting DAMRI untuk mengendalikan pendapatan. Tanpa helper on board, pendapatan Basoetta meningkat perhari nya hingga mencapai 40%. Oleh karena itu posisi helper dilihat tidak lagi diperlukan.
5. Terhadap kegiatan demo telah dilakukan pendekatan tanpa syarat kepada para pengemudi (diancam oleh oknum pengemudi provokator) dan pada pukul 12.00 telah disepakati seluruh armada untuk kembalk beroperasi seperti biasa dan mengikuti aturan yang berlaku.
“Saya juga meminta pihak DAMRI untuk segera menemui jalan keluar yang terbaik bagi kedua belah pihak sesegera mungkin. Laporan sementara dari pihak DAMRI situasi sudah dapat dikondisikan dan sudah dicari solusinya, yang jelas kalaua kondisinya mogok maka masyarakat juga banyak yang akan dirugikan karena tidak beroperasinya bus DAMRI,” jelas Dirjen Budi.
“Seperti apapun hasil rapat tadi siang maupun kebijakan yang ditempuh DAMRI, peran helper memang masih dibutuhkan seperti pernyataan pihak DAMRI, dan sudah sepatutnya tuntutan mereka diperhatikan. Jangan sampai ke depannya ada mogok pengemudi seperti ini lagi sehingga layanan kepada masyarakat dapat terus terjamin dan ditingkatkan lagi kualitasnya,” tutup Dirjen Budi.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details