JAKARTA - DHL Supply Chain (DSC) tunjuk Prithu Srivastava sebagai Managing Director baru di Indonesia sejak Februari 2019.
Sebelumnya, sejak Januari 2018 Srivastava adalah Vice President of Business Development and Solutions DHL Supply Chain yang bertanggung jawab mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia.
CEO DSC Asia Pacific Terry Ryan menuturkan kemampuan Srivastava dalam strategi bisnis sudah teruji sehingga itu yang membuatnya terpilih sebagai managing director baru.
“Saya optimistis dengan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan berbasis nilai, dikombinasikan dengan pengetahuan yang mendalam tentang logistik dan perdagangan regional, akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut dalam tim dan operasional kami,” katanya dalam keterangan resmi, akhir pekan lalu.
Srivastava mulai bergabung dengan DHL pada 2006. Dia disebut membawa perpaduan yang antara konsultasi, pengembangan bisnis, dan pengalaman manajemen dalam kepemimpinannya
Selama 13 tahun, Srivastava telah berpengalaman di berbagai negara lintas divisi di DHL, termasuk menjadi bagian dari tim konsultasi in house DHL selama 5 tahun.
Pada 2011, beberapa agenda perusahaan berhasil dia jalankan dengan baik saat menjadi Strategy Director di DSC untuk wilayah Asia Selatan dan Tenggara. Pada 2014, ia berhasil memimpin pembaruan fungsi dan pengembangan bisnis DSC Indonesia. Hasilnya, kinerja penjualan yang konsisten di seluruh negeri dan hubungan dengan pelanggan terjalin lebih kuat.
Managing Director DSC Indonesia Prithu Srivastava menuturkan era digital telah membuat evolusi besar di sektor logistik. “Sementara status quoindustri logistik sendiri, menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk memimpin perusahaan ini tetap adaptif dengan perubahan teknologi,” jelasnya.
Peran logistik pada era digital saat ini, ujarnya, lebih dari sekadar urusan pergudangan dan perpindahan barang. Oleh karena itu, dia mengungkapkan bersemangat untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan dan membantu pelanggan mencapai tujuan bisnisnya,
Srivastava akan lebih menguatkan peran logistik di era Revolusi Industri 4.0 dengan memfokuskan DSC pada nilai tambah yang inovatif dan layanan manajemen yang prima yang diintegrasikan dengan fulfillment dan distribusi tradisional.
Srivastava melanjutkan, kondisi geografis Indonesia yang kompleks membuat logistik menjadi bagian dari strategi penguat pertumbuhan bisnis, bukan sebagai beban biaya operasional.
“Memberikan nilai bisnis yang unggul kepada pelanggan adalah objektifitas saya. Langkahnya dengan menjaga performa logistik DCS dan terus berinovasi memberikan solusi di seluruh rantai pasok (supply chain) selancar mungkin. Kemudian, dengan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh keterbatasan infrastruktur dan konektivitas. Dengan begitu, bisnis pelanggan kami akan semakin meningkat,” jelasnya.
Pada 2019 ini DSC Indonesia akan memperluas layanannya ke sektor fashion dan farmasi. Target lainnya, membangun pusat distribusi besar baru seluas 67.000 meter persegi di Cikarang, Jawa Barat. Bangunan tersebut menjadi bagian dari pipeline fase pertama Managing Director baru ini menargetkan siap beroperasi tahap pertama pada Juli 2019.
Dengan jumlah populasi terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Dan dengan hadirnya boomingritel dan e-commerce, Indonesia diprediksi dapat memicu peningkatan logistik di Asia Tenggara pada tahun-tahun mendatang.
Kerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…DetailsTantangan terbesar adalah adanya 4 lokasi event yang terbentang sepanjang 180 kilometer yaitu di Dairi, Pangururan, Tongging dan Parapat
…DetailsProgram Umroh ini sebagai wujud apresiasi dan penghargaan atas dedikasi, komitmen, dan kontribusi luar biasa yang diberikan karyawan dan purnabakti.
…Details