Jakarta, 14/3/2019 – Pasca kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines tujuan Nairobi, Kenya yang lepas landas dari Bandar Udara Bole di Addis Ababa, Ethiopia tanggal 10 Maret 2019, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan akan terus mengupdate informasi terkait perkembangan investigasi kecelakaan pesawat jenis Boeing 737-8 MAX tersebut.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, untuk mendapatkan informasi yang akurat dan guna mendukung proses investigasi, pihaknya berencana akan mengirimkan tim ke Ethiopia.
“Perwakilan yang dikirimkan guna mendapatkan informasi yang akurat terkait pesawat jenis Boeing 737-8 MAX serta membantu proses investigasi,” kata Polana di Jakarta.
Melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Ditjen Perhubungan Udara sudah mengirimkan surat ke pihak Otoritas Penerbangan Ethiopia pada tanggal 11 Maret 2019.
"Jika sudah mendapatkan persetujuan, kami akan segera mengirimkan tim yang terdiri dari 1 orang inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) dan 1 orang dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," tutup Polana.
Sepanjang tahun 2024, pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati sebanyak 413.240 penumpang. Sebesar 82,8% merupakan penerbangan domestik.
…DetailsIAS Group melakukan trasformasi bisnis, khususnya aspek layanan melalui peningkatan kecepatan, keselamatan, dan kenyamanan proses ground handling
…DetailsKerjasama BUMN ini dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan, perkuat ekosistem logistik, dan percepatan pengiriman ke seluruh pelosok.
…DetailsAcara tersebut mengusung tema “From Day One to Year One: The Journey Starts Now” dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari berbagai instansi terkait.
…Details