
Jakarta, 22/ 01/ 2019 -- Hari ini maskapai Lion Air dan Wings Air sebagai maskapai berbiaya rendah secara resmi mulai memberlakukan aturan bagasi berbayar. Pemberlakuan tersebut bisa dilakukan setelah dua maskapai tersebut membuat _standart operating procedure_ (SOP) yang telah disetujui oleh Dirjen Perhubungan Udara selaku regulator penerbangan nasional.
Terkait dengan hal tersebut, Ditjen Perhubungan Udara hari ini mengadakan pemantauan di seluruh bandara untuk memastikan SOP terkait aturan bagasi berbayar tersebut dilaksanakan dengan baik oleh maskapai yang bersangkutan.
"Kami sudah perintahkan jajaran Direktorat Angkutan Udara, Otoritas Bandar Udara (OBU) dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan terkait hal tersebut. Pemantauan untuk memastikan SOP dilaksanakan maskapai dan layanan kepada penumpang terlaksana dengan baik sehingga operasional penerbangan tetap terlaksana dengan selamat, aman dan nyaman," ujar Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti.
Dari hasil pemantauan sejauh ini, menurut Polana, tidak ditemukan masalah yang berarti. Maskapai sudah melaksanakan SOP sehingga operasional penerbangan masih berjalan dengan baik dan lancar.
Namun demikian Polana menegaskan bahwa maskapai penerbangan, dalam hal ini Lion Air dan Wings Air harus selalu melaksanakan SOP dengan baik, terutama melakukan sosialisasi terkait bagasi berbayar ini baik lewat banner, spanduk, website dan media sosial.
Selain itu, Polana juga meminta pengelola bandara untuk membantu operasional di lapangan untuk memastikan kondisi tetap aman dan lancar. Seperti misalnya dengan menempatkan personil aviation security di area _check in counter_ maskapai yang menerapkan bagasi berbayar.
Seperti diketahui, ketentuan mengenai Bagasi Tercatat diatur dalam PM 185 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, pasal 22 menyatakan bahwa maskapai berbiaya rendah dapat mengenakan biaya untuk pengangkutan bagasi tercatat.
Sesuai ketentuan, maskapai yang hendak menerapkan bagasi berbayar harus membuat perubahan Standard Operating Procedure (SOP) Pelayanan Penumpang untuk kelancaran operasional dilapangan. Maskapai harus memastikan distribusi dokumen perubahan SOP Pelayanan Penumpang sesuai dengan daftar distribusi dokumen.
Maskapai juga harus melakukan sosialisasi perubahan SOP Pelayanan Penumpang kepada pengguna dan koordinasi kepada seluruh pemangku kepentingan selama 14 hari sejak perubahan SOP tersebut berlaku.
Selain itu, maskapai harus memastikan berjalannya proses penanganan keluhan penumpang sesuai ketentuan yang berlaku. Serta memastikan langkah inovasi yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja operasi.
SOP Pelayanan Penumpang yang dibuat oleh PT. Lion Mentari Airlines dan PT. Wings Abadi dinyatakan telah disetujui oleh Dirjen Perhubungan Udara pada 14 hari yang lalu. Dengan demikian, dua maskapai tersebut mulai hari ini bisa menerapkan bagasi berbayar dalam operasional penerbangan mereka.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2).
…DetailsDalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini.
…DetailsJ&T Express sebagai perusahaan logistik berskala global meraih pengakuan bergengsi dengan masuk dalam daftar Asia-Pacific's Best Companies of 2025 versi TIME dan Statista.
…Details