
Jakarta - Ditemui pada hari Sabtu yang lalu, pada acara Family Gathering ke-10, Plt Direktur Utama Kereta Api Logistik (KALOG) Hendy Helmy, mengatakan kepada Cargo Times “Menargetkan pendapatan minimal Rp 1,1 triliun di 2019, dan membuka peluang untuk bermain di ranah bisnis e-commerce.Demi menunjang tujuan itu, perseroan akan coba merangkul pihak luar untuk menjalankan bisnis logistik secara digital." (7/9).
Dari data yang diperoleh dari Lembaga riset asal Inggris, Merchant Machine, merilis daftar sepuluh negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia. Indonesia memimpin jajaran negara-negara tersebut dengan pertumbuhan 78% pada 2018. Jumlah pengguna internet di Indonesia yang lebih dari 100 juta pengguna menjadi salah satu kekuatan yang mendorong pertumbuhan e-commerce.
Oleh karena itu KALOG antusias sekali untuk bisa merambah sektor bisnis e-commerce. karena potensi pendapatan di dalamnya sangat besar.
"Justru ini yang saya pikir peluang buat KALOG. Nilainya sangat besar, terus jumlahnya sangat besar, dan semua orang berebut untuk meng-grab pasar e-commerce." Jelas Plt Kereta Api Logistik (KALOG) Hendy Helmy di Jakarta, Sabtu (7/9).
Dia menyampaikan, KALOG saat ini memang sudah masuk ke sektor bisnis digital, tapi porsinya belum begitu besar. "Untuk e-commerce kita masih kecil, mungkin di bawah 10 persen," sambungnya.
Hendy menceritakan, pihaknya belum begitu banyak terlibat dalam bidang bisnis tersebut lantaran sebelumnya masih berfokus pada pembenahan di internal agar lebih sustain di tengah persaingan pasar logistik.
"Dengan ini sudah mulai bagus, kita sudah mulai membuka diri untuk melakukan ekspansi dengan membangun kerjasama dengan setiap agen-agen," ujar dia.
Selanjutnya, ia meneruskan, KALOG dalam waktu dekat ini bakal membuka keagenan pada setiap pengusaha-pengusaha yang ingin berbisnis logistik dengan perusahaan.
Secara target, lanjutnya, kemitraan dalam menjalankan bisnis logistik e-commerce tersebut bisa dimulai pada tahun ini, mungkin sekitar bulan Oktober atau November lah," tandasnya.
Acara ini menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia AirAsia dalam mendukung promosi destinasi wisata dan pengembangan sport tourism di Indonesia.
…DetailsHal ini yang ditawarkan oleh forwarder.ai dalam mengembangkan dua produk digital terbarunya, yakni Software as a service (SaaS) - Forwarder Scalable Intelligence System (Forsis) dan Forwarder Data Exchange (Fordex) berbasis API (Application Programming Interface).
…DetailsDalam rangka menyambut musim haji 1446 H / 2025 M, PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) bersama anak usahanya Gapura Angkasa, IAS Support (IASS), dan Angkasa Pura Support,
…DetailsPT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS), perusahaan ground-handling terkemuka di Indonesia, dengan bangga meluncurkan Belt Conveyor Loader (BCL) hybrid pertamanya dalam sebuah seremoni khusus yang digelar di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
…Details