Jakarta 19/09/2019 – Merujuk publikasi Notice To Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan oleh AIRNAV sore hari ini, disampaikan bahwa beberapa bandara di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terdampak kabut asap sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang (visibility) yang akan mengakibatkan jarak pandang pilot berkurang, hari ini, Kamis (19/9), semua bandara tetap beroperasi normal.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menjelaskan, kabut asap yang terjadi beberapa minggu ini, membuat sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan (delay), reroute bahkan terjadi pembatalan.
“Keterlambatan, reroute maupun pembatalan penerbangan yang terjadi terpaksa dilakukan karena mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan.” katanya di Jakarta.
Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan penerbangan dalam keadaan kahar (Force Majure) menyatakan bahwa maskapai harus menyusun dan melaksanakan prosedur rencana kontigensi penerbangan dan pelayanan penumpang dalam kondisi kahar sekurang kurangnya memuat ketentuan yang memudahkan penumpang untuk menyusun ulang rencana perjalanan, diantaranya reschedule, reroute ataupun pemindahan ke penerbangan lainnya dan juga memberi kemudahan pengembalian uang tiket (refund) sesuai PM 185 Tahun 2015.
Berdasarkan publikasi NOTAM sore hari ini, sejumlah bandara yang operasional penerbangannya terganggu akibat terdampak kabut asap adalah :
a. Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II NOTAM No B4763/19 visibility 700 m
b. Bandara Beringin Muara Teweh NOTAM No C8623/19 visibility 100 m
c. Bandara Malikus Saleh, Lhokseumawe NOTAM No C8626/19 visibility 2000 m
d. Bandara Nunukan, NOTAM No C8638/19 visibility 4000 m
e. Bandara Kalimarau, Berau Tanjung Redep, NOTAM No C8641/19 visibility 1000 m
f. Bandara H Asan Sampit, NOTAM No C8642/19 visibility 2000 m
g. Bandara Pangsuma, Putussibau, NOTAM No C8644/19 visibility 2000 m
h. Bandara APT Pranoto Samarinda, NOTAM No C8647/19 visibility 4000 m
i. Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya NOTAM No C8648 / 19 visibility 650 m
j. Bandara Letung, NOTAM No C8649 / 19 visibility 4000 m
k. Bandara Sintang, NOTAM No C8650/19 visibility 300 m
Polana menambahkan, sampai saat ini Ditjen Hubud terus memantau melalui Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU), Airnav, penyelenggara bandar udara, maskapai serta stakeholder penerbangan yang wilayahnya terdampak kabut asap.
"Kami terus memonitor yang terjadi di masing-masing bandara terdampak kabut asap, dan personil di bandara agar terus siaga dan waspada," kata Polana.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto Samarinda , Dodi Dharma mengatakan, kondisi di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda masih belum ada penerbangan yang melakukan take off maupun landing karena terdampak kabut asap.
“Kondisi ini, kami sudah menginfokan kepada penumpang tentang dampak kabut asap berdasarkan status NOTAM dan meskipun operasional penerbangan belum normal, namun layanan di Bandara APT Pranoto tetap dibuka,” jelas Dodi.
Sepanjang tahun 2024, pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati sebanyak 413.240 penumpang. Sebesar 82,8% merupakan penerbangan domestik.
…DetailsIAS Group melakukan trasformasi bisnis, khususnya aspek layanan melalui peningkatan kecepatan, keselamatan, dan kenyamanan proses ground handling
…DetailsKerjasama BUMN ini dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan, perkuat ekosistem logistik, dan percepatan pengiriman ke seluruh pelosok.
…DetailsAcara tersebut mengusung tema “From Day One to Year One: The Journey Starts Now” dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari berbagai instansi terkait.
…Details