JAKARTA - PT Pos Logistik Indonesia mengungkapkan bahwa selama ini volume order meningkat. Meningkatnya volume order membuat Perseroan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada customer.

"Sekarang posisinya adalah orderan lebih dari cukup. Isunya sekarang adalah bagaimana kita bisa handle dengan baik," tutur Yuzon Erman, Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/2).

Pada kesempatan yang berbeda LPI merupakan indeks kinerja logistik negara-negara di dunia yang dirilis oleh World Bank per dua tahun sekali. Indeks ini memperhatikan sejumlah komponen yakni bea dan cukai, infrastruktur, pengiriman barang internasional, kualitas dan kompetensi logistik, pencarian barang (tracking/tracing), dan ketepatan waktu (timeliness).

Pada 2018, peringkat Indonesia meningkat ke posisi 46 dengan skor 3,15 atau naik 17 peringkat dari sebelumnya di posisi 63 dengan skor 2,98.
Dari Data Pertumbuhan Logistik diatas, Pos Logistik tetap optimis untuk peningkatan di tahun 2019 ini.

Pos Logistik dari tahun 2016 hingga 2018 terus mengalami peningkatan. Tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan minimal 30% dari tahun lalu.  "Alhamdulillah pertumbuhan dari 2016 ke 2017 bagus, 2017 ke 2018 juga bagus. Kita diatas 2 digit. Kita berharap 2019 kita lebih baik lagi. Kita targetkan minimal tumbuh sekitar 30% di tahun 2019," tambah Dirut Pos Logistik.

Mengenai pertumbuhan tahun ini Pos Logistik belum dapat memberikan data sebab masih belum selesai dalam penghitungan. Perseroan pun belum bisa memberikan informasi mengenai anggaran belanja modal (capex) yang disiapkan untuk tahun ini. "Capex saya belum bisa sebut angkanya, cuma sudah ada totalnya," ungkap Yuzon.