JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyindir keberadaan sejumlah anak usaha BUMN yang dinilai banyak yang tak beres.
Erick Thohir menyebut PT. Garuda Indonesia (Persero) yang memiliki anak usaha bernama PT. Gapura Angkasa dimana core bisnisnya bergerak di bidang ground handling serta kegiatan lain yang tujuannya membantu operasional bandara.
Tapi kata Erick Thohir, seharusnya Garuda tak memiliki anak usaha seperti ini karena kontraproduktif dengan bisnis utama Garuda Indonesia sendiri.
"Saya review Garuda. Gapura (anak usaha Garuda Indonesia) itu nggak usah di Garuda. Itu mah di AP (Angkasa Pura) aja. Kenapa harus ada overlapping yang akhirnya kontraproduktif," kata Erick Thohir di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Erick menjelaskan, ''bahwa bisnis model yang kontraproduktif ini harus diperbaiki agar BUMN tersebut makin bisa menghasilkan dan menguntungkan buat negara sekaligus masyarakat''.
"Bisnis model ini harus diperbaiki. Jadi superholding kita ubah konsepnya. Jadi subholding jadi unit usaha. Pelindo misalnya, peti kemas, curah cair, jadinya jangan sampai ada kanibal kanibal mereka," kata Erick Thohir.
Untuk diketahui, Erick Thohir baru kali ini melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Rapat kerja kali ini boleh dibilang bersejarah, karena di era Menteri BUMN sebelumnya yakni Rini Soemarno tidak boleh menginjakan kakinya di Kompleks Parlemen karena boikot dari para anggota Komisi VI DPR RI kala itu.
"Selamat datang kepada Menteri BUMN dengan jajarannya ini pertama kalinya rapat kerja dengan komisi VI," kata Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza saat membuka rapat kerja, di Gedung DPR RI, Senin (2/12/2019).
Karena rapat pertama ini, Faisol meminta kepada seluruh anggota Komisi VI untuk memperkenalkan diri mereka kepada Erick Thohir sebelum memulai rapat kerja.
Faisol juga mengatakan pada rapat kerja kali ini, sebanyak 25 anggota sudah hadir dan menandatangani absensi kehadiran dari total 54 anggota Komisi VI DPR RI.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details