
Keterangan Foto : Vice President Director/COO PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Kevin Chin (tengah) bersama dengan Perwakilan dari Airline Operators Committee (AOC) Cengkareng Yaniarti (kiri), KASI Fasilitas dan Pelayanan Bandar Udara dari Otortitas Bandara Andi Ahmad Putra (kedua kiri), Assistant Deputy Airport Operation and Services PT API Eries Hermawandi (kedua kanan), dan Vice Deputy Safety Risk Quality Ccontrol PT API Aris Budi Karyono (kanan)
Tangerang, 29 April 2025 – PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS), perusahaan ground-handling terkemuka di Indonesia, dengan bangga meluncurkan Belt Conveyor Loader (BCL) hybrid pertamanya dalam sebuah seremoni khusus yang digelar di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Inisiatif ini menandai era baru dalam layanan penanganan darat yang lebih berkelanjutan dan inovatif.
Peluncuran ini merupakan bukti nyata komitmen JAS terhadap keberlanjutan lingkungan, inovasi teknologi, dan keunggulan operasional. Ini juga merupakan langkah strategis perusahaan dalam transisi dari peralatan berbasis mesin pembakaran dalam (ICE) ke teknologi hybrid dan listrik sepenuhnya—selaras dengan upaya global untuk mendekarbonisasi industri penerbangan.
“Peluncuran BCL hybrid ini bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan langkah nyata menuju visi keberlanjutan kami,” ujar Kevin Chin, Wakil Presiden Direktur/COO PT Jasa Angkasa Semesta. Dia pun melanjutkan, “Kami berinvestasi tidak hanya pada peralatan yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga pada masa depan industri penerbangan Indonesia. Ini adalah kontribusi kami untuk menciptakan ekosistem ground handling yang lebih hijau, efisien, dan bertanggung jawab.
” BCL hybrid ini merupakan langkah awal dari inisiatif transformasi besar JAS menuju penggunaan Ground Support Equipment (GSE) yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur pendukung, pelatihan ulang tim operasional, dan penyesuaian prosedur layanan demi mewujudkan target keberlanjutan tersebut.
Transisi menuju operasional yang sepenuhnya elektrik akan dilakukan secara bertahap. Hal ini untuk memastikan kesiapan dalam hal infrastruktur, terutama ketersediaan daya listrik yang stabil dan memadai, serta untuk memberikan waktu yang cukup bagi staf untuk beradaptasi dan menguasai penggunaan peralatan baru yang berbeda dari yang sebelumnya.
BCL hybrid ini dilengkapi dengan dua sumber tenaga, yaitu kombinasi sistem listrik dan bahan bakar konvensional, yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas, keandalan, dan efisiensi energi. Peralatan ini dibuat untuk secara signifikan mengurangi emisi karbon dan konsumsi bahan bakar, serta memenuhi standar lingkungan internasional. BCL Ini adalah unit hybrid pertama dalam rencana transisi armada secara menyeluruh yang mencakup pembangunan infrastruktur dan transformasi operasional secara bertahap.
Dengan pengenalan teknologi hybrid ini JAS menargetkan pengurangan jejak karbon dan mendukung operasional bandara yang lebih ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi ESG (Environmental, Social, Governance) yang menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari pertumbuhan (Environmental, Social, Governance) yang menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Ke depan, JAS mengajak seluruh pemangku kepentingan industry, seperti maskapai, regulator, mitra teknologi, dan lembaga pemerintah, untuk bersama-sama membangun masa depan penerbangan yang lebih bersih, cerdas, dan berkelanjutan.
Pembagian daging kurban dilakukan langsung oleh Yulina Hastuti, Dirut TIKI, dan M. Feriadi Soeprapto, Presdir JNE kepada perwakilan ibu janda dan anak yatim dari YATUNA
…DetailsSelain sebagai Plt. dan Direktur Corporate Safety & Quality, Capt. Achmad juga ditunjuk sebagai Dirut PT AirAsia Indonesia Tbk., perusahaan induk dari IAA.
…DetailsSebagai Bandara Internasional yaitu dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, pengembangan pariwisata, serta peningkatan investasi dan perdagangan.
…DetailsPemanfaatan drone, pesawat patroli, serta sistem navigasi dan komunikasi penerbangan akan mempercepat respon pengawasan, memperluas jangkauan di wilayah laut Indonesia.
…Details