Tangerang – Bertempat di Hotel Mercure, Tangerang hari ini (29/11) diadakan kerjasama PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.,(GMF) dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) menyelenggarakan Loka Karya Pusat Logistik Berikat.
Perhelatan pertama dihadiri oleh Rahmat Hanafi, Direktur Base Operation PT GMF AeroAsia Tbk, Cornelis Radjawane, VP Logistic & Bonded Services PT GMF AeroAsia Tbk, dan mengundang juga Erwin Situmorang, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Soekarno Hatta, Kepala sub-direktorat Tempat Penimbunan Berikat (TPB) Direktorat Fasilitas Bea Cukai, Tatang Yuliono, Ketua Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI), Ety Puspitasari dan berbagai perwakilan dari Maskapai Penerbangan, Supplier, dan juga Original Equipment Manufacturer (OEM).
Setelah satu tahun GMF resmi menjadi Pusat Logistik Berikat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih menyeluruh mengenai konsep dan teknis Pusat Logistik Berikat, serta mendengar secara langsung kebutuhan para pengguna fasilitas, khususnya yang berkaitan dengan Logistic and Bonded Services.
Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto mengatakan penyelenggaraan acara ini merupakan suatu kesempatan yang berharga dimana seluruh pihak yang hadir dapat mendengar secara langsung manfaat fasilitas Pusat Logistik Berikat dari ahlinya.
“Acara yang kami selenggarakan pada hari ini membawa manfaat langsung kepada para pengguna fasilitas Pusat Logistik Berikat bidang Aviasi, agar secara mendalam lebih memahami bagaimana fasilitas ini dapat membawa manfaat besar bagi penggunanya,” kata Iwan.
Iwan juga menambahkan, sejak diresmikan sebagai Pusat Logistik Berikat oleh Menteri Keuangan 19 Oktober 2016 lalu, GMF telah memberikan one stop solution bagi aviation logistic and trading melalui penyediaan jasa shipping arrangement, customs brokerage, serta warehouse management yang siap sedia 24 jam dengan didukung oleh IT based inventory management dan harga yang kompetitif. “Pusat Logistik Berikat ini kami harapkan mampu mendorong GMF untuk menjadi hub lalu lintas logistik komponen pesawat di Indonesia, serta menjadikan GMF sebagai total solution maintenance provider melalui penyediaan solusi perawatan pesawat yang terintegrasi bagi customers,” kata Iwan. Selain itu, Iwan juga menambahkan bahwa keberadaan PLB bagi GMF memiliki beberapa keuntungan bagi pelaku industri aviasi, diantarannya dengan kemudahan kegiatan penimbunan barang menjadi lebih sederhana. “para pelaku industri aviasi disini akan mendapatkan penangguhan bea masuk dan pajak apabila transaksi dilakukan di dalam Pusat Logistik Berikat,” tambahnya.
Sementara itu Kepala sub-direktorat Tempat Penimbunan Berikat (TPB) Direktorat Fasilitas Bea Cukai, Tatang Yuliono menilai acara loka karya ini merupakan langkah tepat dalam memaksimalkan utilisasi fasilitas yang telah diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai kepada GMF. “Sebagai satu-satunya pemilik fasilitas PLB bidang Aviasi di Indonesia, merupakan kesempatan yang sangat baik bagi GMF untuk mengembangkan dan mempromosikan bisnisnya kepada potential customer, salah satunya melalui acara seperti ini,” kata Tatang.
Kerja Sama Layanan Logistik
Pada kesempatan yang sama, GMF diwakili oleh Direktur Base Operation, Rahmat Hanafi menandatangani nota kesepahaman untuk Layanan Logistik GMF dengan PT Air Indonesia, serta perjanjian kerjasama total care logistic support dengan PT Sriwijaya Air, PT Airfast Indonesia, dan PT Kalimasada Pusaka. Perjanjian kerjasama total care logistic support ini mencakup jasa ekspor, impor, dan distribusi; customs brokerage, dan Pusat Logistik Berikat.
Direktur Base Operation GMF Rahmat Hanafi mengatakan bahwa melalui layanan logistik yang komprehensif, serta fleksibilitas dan kemudahan dalam kegiatan penimbunan barang, diharapkan kerjasama ini mampu mempercepat ketersediaan kebutuhan komponen pesawat, dan meminimalisir turn around time (TAT). Rahmat juga mengatakan dengan semakin banyaknya kerja sama di bidang layanan logistik, akan menambah pendapatan GMF dari sisi non afiliasi. Hal ini juga tentu akan berdampak pada target pendapatan perusahaan di akhir tahun 2017 sebesar $ 424 Juta. “Kami berharap dengan adanya perjanjian kerja sama ini, utilisasi fasilitas PLB GMF akan lebih maksimal, dan dengan diadakannya acara pada hari ini akan menarik calon customer untuk turut menikmati fasilitas yang kami miliki,” tutup Rahmat.
Tren wisata open trip dan desa wisata tidak hanya mengangkat potensi pariwisata, tapi juga menumbuhkan usaha lokal, mulai oleh-oleh, kuliner, dan cinderamata.
…DetailsJACC dapat menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi para pelaku logistik kargo udara, karena sifat komunitas JACC adalah terbuka bagi siapa saja
…DetailsLangkah ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan udara bagi masyarakat.
…DetailsTIKI sebagai mitra kurir karena reputasinya yang sangat baik, berpengalaman, dengan jaringan yang luas dan kepercayaan selama puluhan tahun
…Details