Singapura – Garuda Indonesia Group mengawali perhelatan Singapore Airshow 2018 dengan menandatangani beberapa kesepakatan kerjasama. Kerja sama yang disepakati di hari pertama meliputi kerjasama kemitraan dan juga kerja sama perawatan pesawat antara GMF dengan customer airline yang datang dari dalam dan luar negeri.
Direktur Line Operation PT GMF AeroAsia Tbk (GMF) Tazar Marta Kurniawan bersama Kepala Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara, melalui Piping Supriatna menandatangani kesepakatan perawatan dan pemeliharaan pesawat kepresidenan Republik Indonesia, Boeing Business Jet (BBJ) di booth Garuda Indonesia Group (6/2). Kementerian Sekretariat Negara mempercayakan perawatan pesawat BBJ tersebut bukan hanya untuk perawatan airframe namun juga engine dan komponen. Menurut Tazar, kepercayaan dari Kementrian Sekretaris Negara RI untuk melakukan perawatan pesawat BBJ yang sudah dimulai sejak tahun 2014 ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi GMF. “Kepercayaan kepada kami dalam merawat Pesawat VVIP ini merupakan bentuk dukungan dari pemerintah atas kualitas GMF. Pesawat kepresidenan yang dirawat di kami ini kami lakukan perlakuan khusus, karena BBJ ini akan digunakan presiden, jadi keamanannya harus lebih ketat,” ungkap Tazar.
Di hari yang sama pada pagelaran aviasi terbesar di Asia tersebut, Garuda Indonesia dan GMF juga melakukan seremoni penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama jangka Panjang untuk perawatan dan pemeliharaan pesawat. MoU ini merupakan suatu bentuk komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan kontrak kerja sama jangka panjang untuk perawatan armada Garuda Indonesia. Iwan Joeniarto menyampaikan bahwa GMF akan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap Garuda Indonesia sebagai salah satu Key Account Customer-nya. Iwan juga mengatakan bahwa Garuda Indonesia sebagai maskapai bintang 5 dapat menjadi etalase bisnis GMF untuk mengembangkan usahanya baik ke dalam dan keluar negeri. “Kedepan kami memang mencoba untuk meraih lebih besar lagi pasar perawatan maskapai di luar Garuda Indonesia. Namun portofolio Garuda sebagai airline kelas dunia pun tetap menjadikan GMF memiliki rekam jejak yang diperhitungkan dalam industri MRO global,” kata Iwan.
Perkuat Sinergi Group
Pada hari yang sama, sebagai bentuk sinergi grup, GMF bersama Garuda Indonesia menandatangani kerja sama dengan Thales, sebuah perusahaan aviasi kenamaan yang bergerak dibidang sistem elektrika untuk kedirgantaraan. Kerja sama yang ditanda tangani oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansyuri, Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto dan SEVP International Development, Pascale Sourisse merupakan kesepakatan atas pengembangan bisnis konektivitas dan sistem In Flight Entertainment. Pahala mengatakan sistem yang digunakan oleh Thales cukup mutakhir sehingga menjadi nilai tambah penerbangan Garuda Indonesia. “Kami memilih Thales untuk entertainment system yang baru pada armada Garuda Indonesia. Sebagai maskapai bintang lima, in flight entertainment juga harus mengikuti teknologi yang up to date,” ujar Pahala. Seremoni penandatanganan kerjasama antara Garuda Indonesia dengan GMF, serta Garuda Indonesia, GMF dan Thales juga turut disaksikan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang menyempatkan hadir di booth Garuda Indonesia Group.
Selain itu, GMF dan Garuda juga bergandengan untuk bekerja sama dengan Bucher Group, perusahaan interior pesawat terbang asal Swiss. Bisnis yang disasar pada perjanjian ini adalah pengadaan Galley pesawat. Garuda Indonesia akan memperbarui equipment pada armadanya lewat Bucher Group dan akan didukung oleh pemeliharaan oleh GMF. Disela-sela penandatangan ini, Iwan Joeniarto mengatakan bahwa sinergi ini membawa keuntungan bagi GMF juga Garuda Indonesia. “Dengan kerja sama ini Garuda Indonesia diuntungkan melalui proses pemeliharaan yang mudah dan terpercaya. Artinya, Garuda Indonesia tidak perlu jauh-jauh melakukan perawatan equipment-nya ke MRO luar. Bagi kami, dengan bantuan Bucher, kami dapat mengembangkan kapabilitas perawatan Galley dengan bantuan Bucher yang tentunya dapat kami tawarkan kepada maskapai lain,” kata Iwan.
Garuda Perkuat Lini Bisnis Sekunder
Melalui unit bisnis kargonya, Garuda Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama dengan Air Planner Pte LTD untuk kerja sama di bidang penanganan GO Baggage yang meliputi pengantaran dan pengiriman barang serta penitipan bagasi. Direktur Kargo Garuda Indonesia, Sigit Muharsono mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata Garuda Indonesia mengembangkan bisnis Kargo. “Potensi bisnis kargo masih sangat besar di regional Asia Tenggara khususnya Indonesia. Kami mengambil langkah untuk bermitra dengan Air Planner Pte LTD untuk memperkuat jaringan kargo Garuda Indonesia di regional Indonesia,” kata Sigit. Sebagai penutup Sigit mengungkapkan potensi pendapatan yang dapat diraup dari kerja sama ini adalah sebesar USD 2 Juta per tahunnya.
Tren wisata open trip dan desa wisata tidak hanya mengangkat potensi pariwisata, tapi juga menumbuhkan usaha lokal, mulai oleh-oleh, kuliner, dan cinderamata.
…DetailsJACC dapat menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi para pelaku logistik kargo udara, karena sifat komunitas JACC adalah terbuka bagi siapa saja
…DetailsLangkah ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan udara bagi masyarakat.
…DetailsTIKI sebagai mitra kurir karena reputasinya yang sangat baik, berpengalaman, dengan jaringan yang luas dan kepercayaan selama puluhan tahun
…Details