Breaking News:
Friday, 12 January 2018
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MENGGELAR JALUR TRANS-UDARA UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILI8TAS PENERBANGAN DI PAPUA

Sentani -- Kementerian Perhubungan RI akan menggelar jalur penerbanha Trans-Udara di Papua dan Papua Barat  agar penerbangan di daerah tersebut bisa lebih lancar dengan aksesibilitas yang lebih terjangkau di tahun 2018 ini. Pembuatan Trans-Udara Papua ditempuh dengan berbagai cara, di antaranya dengan memasang peralatan navigasi penerbangan yang lebih canggih (advance) di 109 bandara udara yang tersebar di Papua dan Papua Barat sebagai panduan bagi operasional pesawat terbang di wilayah tersebut serta menambah sumber daya manusia penerbangan yang handal.

Demikian diungkapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam acara Pemberdayaan Masyarakat dan Modernisasi Layanan Navigasi Penerbangan di Papua yang dilaksanakan oleh AirNav Indonesia di Sentani pada hari ini.

Menurut Agus Santoso, pembuatan jalur Trans-Papua ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat di Papua dan Papua Barat. Nama Trans-Papua sendiri diambil dari similaritas jalan darat Trans-Papua membelah daratan Papua dan Papua Barat yang dibangun oleh Kementerian PUPR.

“Dengan kondisi geografis yang spesial, Papua dan Papua Barat memerlukan tata cara bernavigasi penerbangan yang khusus pula. Oleh sebab itu, kami sebagai regulator bidang penerbangan senantiasa bersinergi dengan Kementerian, Lembaga serta Pemerintah Daerah guna mendukung peningkatan keselamatan dan kelancaran lalu lintas penerbangan di Papua dan Papua Barat. Di antaranya dengan menyiapkan SDM yang handal serta menerapkan teknologi dan prosedur-prosedur penerbangan yang terkini,” ujar Agus Santoso.

Di bidang Sumber Daya Manusia, telah dilakukan program pemberdayaan masyarakat untuk menjadi insan-insan penerbangan yang akan mengisi dan melayani kebutuhan layanan penerbangan di Papua. Melalui program beasiswa dari Perum LPPNPI/ AirNav Indonesi telah dididik sebanyak 11 orang sebagai personel navigasi penerbangan yang selanjutnya akan dipekerjakan sebagai karyawan di Perum LPPNPI. Selain itu Kementerian Perhubungan sendiri telah mencetak 16 Pilot yang berasal dari tanah Papua dan Papua Barat. Saat ini masih dilakukan perekrutan sebanyak 12 orang Putra dan Putri terbaik dari tanah Papua untuk dididik sebagai Penerbang di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perhubungan.

Di bidang Teknologi, salah satunya adalah ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcast) yang telah diproduksi oleh entitas nasional PT. INTI juga akan diinstal di 7 lokasi di Papua, yaitu di Sentani, Wamena, Oksibil, Dekai, Borome, Senggeh dan Elilim. ADS-B ini kemudian akan digunakan sebagai toolsbagi pemanduan lalu lintas penerbangan. Demikian pula dengan jaringan rute penerbangan di 109 bandara yang saat ini, sudah diimplementasikan jalur-jalur penerbangan yang berbasis Satelit dalam hal ini GPS. Prosedur penerbangan yang berbasis satelit GPS tersebut dikenal dengan Performance Based Navigation (PBN) telah diimplementasikan di Papua dan Papua Barat guna melengkapi prosedur penerbangan yang ada saat ini.

Di bidang pengoperasian pesawat udara, telah diperkenalkan dan diterapkan tatacara penerbangan di wilayah pegunungan atau Flying in The Mountaineous Area. Berupa kaidah-kaidah persyaratan operasi penerbangan meliputi kaidah penerbangan visual atau instrumen, penggunaan peralatan Global Positioning System (GPS), kecakapan kru pesawat, program pelatihan kru, budaya keselamatan, peralatan pesawat udara dan kondisi bandar udara.

Sedangkan di bidang  pelayanan navigasi penerbangan, saat ini tengah dilakukan program peningkatan status pelayanan AFIS menjadi _Aerodrome Control Tower_ di Papua dan juga peningkatan pelayanan APP dengan berbasis _surveillanceji6ada bandara Sentani. Saat ini Unit Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan yang ada

Dengan peningkatan SDM, teknologi dan prosedur-prosedur penerbangan yang terkini serta  peralatan navigasi penerbangan pada Trans-Udara Papua ini juga akan lebih meningkatkan keselamatan penerbangan di Papua dan Papua Barat. Agus Santoso mengingatkan pada semua penyelenggara penerbangan di Papua agar meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan dan bekerja maksimal sesuai aturan-aturan penerbangan yang berlaku.

“Pada bulan Maret nanti, akan ada tim dari Uni Eropa yang mengadakan audit lapangan terkait keselamatan dan keamanan di Papua dan Papua Barat. Hasilnya akan dipakai sebagai landasan pembukaan ban (larangan terbang) Indonesia di Eropa. Untuk itu kita harus bekerja keras dan bekerjasama lebih erat dalam hal keselamatan dan kemanan penerbangan sehingga audit tersebut menghasilkan sesuatu yang positif bagi kita semua,” ujarnya lagi.

Pada akhirnya, Agus berharap dengan sinergi antar lini ini maka Trans-Udara di Papua dan Papua Barat dapat menjadi pilar utama bagi penyebaran hasil-hasil pembangunan, serta menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

Author: Eko Nugroho
GO Ina

Penghargaan “The Most Promising Company in Strategic Marketing” karena IAS membuktikan kinerjanya berdasarkan pencapaian terbaik Perusahaan BUMN.

Details
May 16, 2024

Selama menunggu, SOBATIKI dapat menikmati minuman seperti kopi, teh, dan minuman dingin di ruang tunggu yang privat dan tenang

Details
May 15, 2024

Tidak ada pembatasan jumlah barang bawaan pribadi penumpang dan tetap mengacu pada PMK 203/2017 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang Dan Awak Sarana Pengangkut

Details
May 10, 2024

DJBC sadar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat belum menjangkau masif sehingga timbul permasalahan yang dialami para importir seperti sekarang.

Details
May 10, 2024

GENERAL NEWS