Breaking News:
Monday, 9 September 2019
KALOG MERAMBAH BISNIS E COMMERCE DI INDONESIA

Jakarta - Ditemui pada hari Sabtu yang lalu, pada acara Family Gathering ke-10, Plt Direktur Utama Kereta Api Logistik (KALOG) Hendy Helmy, mengatakan kepada Cargo Times “Menargetkan pendapatan minimal Rp 1,1 triliun di 2019, dan membuka peluang untuk bermain di ranah bisnis e-commerce.Demi menunjang tujuan itu, perseroan akan coba merangkul pihak luar untuk menjalankan bisnis logistik secara digital." (7/9).

Dari data yang diperoleh dari Lembaga riset asal Inggris, Merchant Machine, merilis daftar sepuluh negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia. Indonesia memimpin jajaran negara-negara tersebut dengan pertumbuhan 78% pada 2018. Jumlah pengguna internet di Indonesia yang lebih dari 100 juta pengguna menjadi salah satu kekuatan yang mendorong pertumbuhan e-commerce.

Oleh karena itu KALOG antusias sekali untuk bisa merambah sektor bisnis e-commerce. karena potensi pendapatan di dalamnya sangat besar.

"Justru ini yang saya pikir peluang buat KALOG. Nilainya sangat besar, terus jumlahnya sangat besar, dan semua orang berebut untuk meng-grab pasar e-commerce." Jelas Plt Kereta Api Logistik (KALOG) Hendy Helmy di Jakarta, Sabtu (7/9).

Dia menyampaikan, KALOG saat ini memang sudah masuk ke sektor bisnis digital, tapi porsinya belum begitu besar. "Untuk e-commerce kita masih kecil, mungkin di bawah 10 persen," sambungnya.

Hendy menceritakan, pihaknya belum begitu banyak terlibat dalam bidang bisnis tersebut lantaran sebelumnya masih berfokus pada pembenahan di internal agar lebih sustain di tengah persaingan pasar logistik.

"Dengan ini sudah mulai bagus, kita sudah mulai membuka diri untuk melakukan ekspansi dengan membangun kerjasama dengan setiap agen-agen," ujar dia.

Selanjutnya, ia meneruskan, KALOG dalam waktu dekat ini bakal membuka keagenan pada setiap pengusaha-pengusaha yang ingin berbisnis logistik dengan perusahaan.

Secara target, lanjutnya, kemitraan dalam menjalankan bisnis logistik e-commerce tersebut bisa dimulai pada tahun ini, mungkin sekitar bulan Oktober atau November lah," tandasnya.

Author: EN - DPar
GO Ina

Tidak ada pembatasan jumlah barang bawaan pribadi penumpang dan tetap mengacu pada PMK 203/2017 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang Dan Awak Sarana Pengangkut

Details
May 10, 2024

DJBC sadar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat belum menjangkau masif sehingga timbul permasalahan yang dialami para importir seperti sekarang.

Details
May 10, 2024

Hasil penjualan didonasikan kepada penyandang disabilitas dan juga disumbangkan kepada 10 UMKM yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.

Details
April 27, 2024

Bea Cukai fasilitasi pengiriman 900 paket parasut untuk Air Drop bantuan kemanusiaan yang dilakukan TNI melalui pesawat TNI AU di Gaza, Palestina

Details
April 12, 2024

GENERAL NEWS