Jakarta, 19 September 2019 - Data dari situs PT Kereta Commuter Indonesia, hingga bulan Juni 2018, ratarata jumlah pengguna KRL per hari mencapai 1.001.438 pengguna pada hari kerja, dengan rekor jumlah pengguna terbanyak yang dilayani dalam satu hari adalah 1.154.080. Angka tersebut sangatlah tinggi dan memiliki potensi yang sangat besar dalam pertumbuhan terutama bidang logistik. Peran serta masyarakat bisa dilibatkan untuk melahirkan sebuah solusi jasa pengiriman (delivery service) yang ramah lingkungan dan juga memaksimalkan masyarakat (crowd) yang senantiasa berpindah menggunakan transportasi publik.
Menyikapi hal tersebut, PT Krowrier Logistik Indonesia sebagai penyedia solusi jasa pengiriman, meluncurkan layanan dalam bentuk aplikasi bernama Krowrier. Aplikasi ini melayani pengiriman hari yang
sama (same day) dengan harga flat Rp 19.000 untuk pengiriman paket di seluruh wilayah Jabodetabek.
Hal yang membedakan Krowrier dengan layanan sejenis adalah mitra Krowrier yang diberdayakan adalah
masyarakat yang menggunakan transportasi publik seperti KRL, MRT, TransJakarta dan LRT.
Krowrier mengusung campaign ‘Kalo Bisa Gratis #Kenapaharusbayar’. Dengan harapan kampanye ini
sekaligus menjadi ajakan untuk mendukung program pemerintah yaitu meningkatkan kesadaran
penggunaan transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang.
Davyn Sudirdjo selaku Co-Founder Krowrier mengatakan, “Dengan metode crowdsourcing yang
menggunakan layanan transportasi publik ini, Krowrier ingin menciptakan suatu terobosan di bidang
logistik yang ramah lingkungan sekaligus menambah value bagi para pengguna transportasi publik,
khususnya pengguna KRL untuk saat ini. Masyarakat yang mobilitasnya menggunakan KRL dapat
bergabung menjadi partner kami dan mendapatkan komisi untuk setiap pengiriman paket yang dilakukan. Komisi tersebut berupa saldo yang bisa dicairkan kapan saja."
Davyn yang saat ini sedang menempuh studi S1 di Stanford University, Amerika Serikat menambahkan,
“Metode crowdsourcing ini juga memberikan peluang untuk siapapun memiliki penghasilan tambahan.
Dalam proses pengiriman paket, kami melibatkan masyarakat untuk terlibat sebagai feeder, drop point
dan courier. Masing-masing memiliki kontribusi dan mendapatkan rewards tersendiri.”
Saat ini Krowrier sudah bisa diunduh di sistem operasi Android. Untuk sistem operasi IOS mulai bisa
dioperasikan dalam waktu satu bulan ke depan.
“Krowrier sudah dioperasikan per Mei 2019. Saat ini baru beroperasi untuk rute Depok-Manggarai. Kedepannya, kami akan memperluas area layanan hingga seluruh rute KRL/Commuter Line Jabodetabek.
Kami menargetkan semua rute KRL, MRT, TransJakarta, Railink dan LRT sudah tersedia layanan Krowrier
pada kuartal IV. Selanjutnya, di tahun 2020 kami akan masuk rute kereta antarprovinsi dan bus antarprovinsi. Duplikasi di semua kawasan Asia menjadi target kami di tahun 2021,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Krowrier, Said Romadlon.
Krowrier menargetkan akan segera memperluas kesempatan menjadi partner bagi pengguna transportasi
umum lain seperti MRT, TransJakarta, Railink dan LRT. Krowrier mendapatkan respon positif dan apresiasi
dari berbagai pihak. Hal ini menjadi motivasi bagi Krowrier untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dari pemerintah maupun swasta.
“Krowrier memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin mengirimkan barang secara cepat, aman dan tentunya #Jauhdekatsamamurahnya. Daerah tujuan yang berjarak lebih dari 25 km tetap dapat dijangkau dengan biaya hanya Rp 19.000,” tutup Said.
Penghargaan “The Most Promising Company in Strategic Marketing” karena IAS membuktikan kinerjanya berdasarkan pencapaian terbaik Perusahaan BUMN.
…DetailsSelama menunggu, SOBATIKI dapat menikmati minuman seperti kopi, teh, dan minuman dingin di ruang tunggu yang privat dan tenang
…DetailsTidak ada pembatasan jumlah barang bawaan pribadi penumpang dan tetap mengacu pada PMK 203/2017 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang Dan Awak Sarana Pengangkut
…DetailsDJBC sadar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat belum menjangkau masif sehingga timbul permasalahan yang dialami para importir seperti sekarang.
…Details