Breaking News:
Friday, 26 April 2019
Wajah Baru Garuda Indonesia Cargo Untuk Pertumbuhan Ekonomi serta Kargo Nasional

JAKARTA - Angkasa Pura 2 tahun 2018, menangani 932.107 ton, terdiri dari 545.112 ton kargo domestik dan 386.995 ton kargo internasional. Khusus kargo domestik, realisasi pada 2018 meningkat signifikan hingga 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dari data yang tertera diatas, Garuda Indonesia sebagai maskapai plat merah, mempunyai lini bisnis dengan Garuda Indonesia Cargo sebagai anak usahanya, dari Garuda Indonesia Cargo inilah diharapkan pertumbuhan kargo bisa naik dari tahun ke tahun.

Layanan kargo udara merupakan kebutuhan tak terelakkan di negara kepulauan seperti Indonesia, dimana jasa angkutan yang cepat sangat dibutuhkan untuk menunjang mobilitas dan mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian daerah.

Dengan proyeksi jumlah digital buyers di Indonesia yang diperkirakan tumbuh signifikan hingga 35,5 juta pada akhir tahun ini, Garuda Indonesia Cargo optimistis kehadiran layanan cargo freighter Garuda Indonesia dapat menunjang komitmen akselerasi bisnis yang dilaksanakan perusahaan khususnya melalui lini bisnis kargo udara.

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, Mohammad Iqbal kepada Cargo Times mengatakan, "Pertumbuhan kargo pada tahun 2018 mencapai 400.000 ton, dengan Domestik masih memegang pendapatan 60 persen sedangkan Internasionalnya 40 persen, meningkat 5 persen dibandingkan tahun 2017 yang lalu, peningkatan terjadi pada Q4 di 2018 dengan lonjakan 20 persen, jika di jabarkan Marine Product yang masih dominan untuk kargo udara ini."

Sudah 70 tahun lamanya akhirnya maskapai plat merah ini mempunyai Pesawat Kargo sendiri atau yang biasa kita sebut frighter, Terbang perdana frighter ini pada bulan Januari 2019 dengan jenis pesawat B737-300F dengan muatan mencapai 15 ton, nantinya akan ditambah lagi pada bulan Agustus 2019, yakni B737-800F (comfort) dari pesawat penumpang dimodifikasi menjadi pesawat kargo, dengan muatan 23 ton, serta A330 dengan muatan 60 ton. Rencana dari corporate untuk frighter di tahun 2019 ini akan ada 4 pesawat frighter dan akan terus ditambah jika demand pasar meningkat.

Pengadaan frighter ini, karena memang pertumbuhan kargo yang cukup potensial untuk cakupan wilayah sebesar Indonesia dan didorong juga lonjakan akan e-commerce di Indonesia khususnya, yang makin naik setiap tahunnya.

Dengan Visi yang baru sekarang yaitu "Menghubungkan daerah-daerah di Indonesia 24 jam lewat jalur Kargo dan Logistik Nasional" serta pertumbuhan e-commerce yang begitu pesatnya serta daya saing untuk usaha ini, maka Garuda Indonesia Cargo, pada bulan September 2019, pertama di dunia, juga akan mengoperasikan jenis pesawat drone (tanpa awak) muatannya bisa mencapai 5 ton, dengan jangkauan jelajah 1200 km, tahun 2019 Garuda Cargo akan memiliki 3 drone, nantinya akan bertambah menjadi 100 drone, pengadaan drone ini bertujuan untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau atau terpencil dari layanan Garuda Cargo.

"Prediksi kargo di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang begitu besarnya tahun 2019, ditambah lagi dengan adanya e-commerce yang kian tahun makin digemari oleh masyarakat kita, dalam menghadapi permintaan pasar tersebut maka Garuda Cargo akan membuat sebuah Aplikasi TAU BERES, yaitu sebuah aplikasi yang menjembatani antara e-commerce dan konsumen." jelas Iqbal.

Garuda Cargo menargetkan pertumbuhan bisnis kargo udara bisa mencapai 30% di tahun 2019, karena ditinjau dari perkembangan kargo udara Indonesia sangat pesat. Ini peluang untuk terus meningkatkan di masa mendatang, karena pangsa pasar Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara 

Author: Eko Nugroho
GO Ina

Penghargaan “The Most Promising Company in Strategic Marketing” karena IAS membuktikan kinerjanya berdasarkan pencapaian terbaik Perusahaan BUMN.

Details
May 16, 2024

Selama menunggu, SOBATIKI dapat menikmati minuman seperti kopi, teh, dan minuman dingin di ruang tunggu yang privat dan tenang

Details
May 15, 2024

Tidak ada pembatasan jumlah barang bawaan pribadi penumpang dan tetap mengacu pada PMK 203/2017 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang Dan Awak Sarana Pengangkut

Details
May 10, 2024

DJBC sadar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat belum menjangkau masif sehingga timbul permasalahan yang dialami para importir seperti sekarang.

Details
May 10, 2024

GENERAL NEWS