Jakarta -Selama masa pandemi yang masih terasa hingga kini, ternyata ada peluang dan kegiatan usaha cargo yang menjadi tambang emas buat Citilink, di tengah lesunya penerbangan penumpang. Bisnis Cargo sangat menjanjikan bagi Citilink dengan volumenya meningkat lebih dari 100 persen.
''Saat ini Citilink mengandalkan bisnis kargo sebagai pemasukan utama. Trennya pun kian meningkat.Kargo kenaikannya di atas 100 persen,"kata Juliandra ketika ditemui CargoTimes di Bandara Halim Perdana Kusuma, Kamis (15/10/2020).
"Di luar dugaan kita, Cargo Citilink melonjak sejak pandemi ini. Jadi walaupun pendapatan dari penumpang mengalami penurunan tapi kita mengoptimalkan bisnis kargo kita,"tambahnya lagi.
Citilink sendiri dapat dikatakan merupakan pemain baru dalam bisnis tersebut. Maskapai itu melaksanakan uji coba penerbangan perdana untuk kargo pada 21 Mei 2010.
"Inovasi kami memanfaatkan pesawat yang tidak kami gunakan lagi untuk penumpang, kami ubah menjadi pesawat kargo. Itu salah satu cara untuk meningkatkan volume kargo,"katanya.
Pesawat yang digunakan untuk kargo merupakan jenis Boeing 737-500. Proses modifikasi pesawat itu dilakukan di GMF AeroAsia dan telah melalui tahapan sertifikasi oleh DKPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara). Kapasitas kargo pesawat ini diketahui mencapai 13 ton.
Senada dengan Citilink, sebelumnya PT Angkasa Pura II (AP II) juga menyatakan bahwa bisnis kargo sedang melonjak tajam. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kalau angkutan kargo pada kuartal tiga 2020 cukup bagus.
Awaluddin memaparkan peningkatan volume angkutan kargo di bandara AP II dimulai pada Juli 2020. Sepanjang 1-31 Juli 2020, AP II mencatat volume angkutan kargo secara kumulatif di 19 bandara mencapai 49,07 juta kilogram atau naik sekitar 14 persen dibandingkan Juni sebanyak 43,16 juta kilogram.
Kemudian pada Agustus 2020, volume angkutan kargo stabil sekitar 49 juta kilogram. Berlanjut pada September 2020, volume mencapai 53,90 juta kilogram atau meningkat sekitar 10 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara kumulatif, sepanjang kuartal tiga 2020 volume angkutan pesawat kargo di 19 bandara AP II tercatat sekitar 151,97 juta kilogram.
Menhub Dudy menyatakan pengguna angkutan umum meningkat 5,07% pada Nataru 2024/2025 dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11), pada cut off data pukul 23.59 WIB dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956.
…DetailsSedangkan jumlah penumpang mencapai 1.069.653 pax, dan kargo mencapai 4.412 ton pada periode yang sama. Recovery rate jumlah penumpang dibandingkan saat pandemi 2019 sebesar 107%, sedangkan untuk kargo 50,24%.
…DetailsTransNusa dinilai telah menelantarkan penumpang selama sekitar 11 jam, apalagi tidak ada konpensasi mengenai keterlambatan sesuai aturan Kemenhub
…DetailsPaket kiriman dari Belanda dengan tujuan Bandung, dicurigai memuat narkoba jenis MDMA yang disamarkan dalam kemasan biji kopi.
…Details