
AIRNAV SIAP OPTIMALISASIKAN PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN PASCA GEMPA
TANGERANG – Perangkat Mobile Tower beserta sejumlah peralatan dan fasilitas navigasi pen- erbangan lain tiba di Bandara Tampa Padang, Mamuju, pada Rabu (20/1) pagi setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan menempuh medan yang terjal di beberapa titik longsor jalur darat Makassar – Mamuju selama kurang lebih 38 jam.
Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, AirNav Indonesia berko- mitmen mengupayakan kesiapan fasilitas pelayanan navigasi penerbangan dalam waktu yang se- segera mungkin di Bandara Tampa Padang pasca gempa yang terjadi hari Jumat (15/1) dini hari lalu. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengirimkan beberapa tambahan personel dan fasilitas operasional dan teknik navigasi penerbangan, termasuk fasilitas Mobile Tower. "Setelah hampir dua hari penantian sejak diberangkatkan pada hari Senin lalu, fasilitas pelayanan navigasi penerbangan Mobile Tower ini akhirnya tiba dengan selamat pagi ini," ujar Pramintohadi, Rabu (20/1).
Proses pengiriman Mobile Tower dimulai pada Senin (18/1) pukul 17.16 WITA di Cabang MATSC (Makassar) dengan formasi 2 tim, yakni Tim Ekspedisi dan Tim Teknisi Instalasi. Menurut Praminto- hadi, pengiriman Mobile Tower yang didampingi oleh personel dari TNI AU ini mengalami sejumlah kendala, baik teknis dan non teknis.
Selain kendala pecah ban di 3 titik lokasi dan kegiatan pengecekan double gardan di tengah per- jalanan, tim juga harus melewati beberapa titik bekas longsor yang sudah dibersihkan dan satu titik longsor yang masih baru. “Selain mengalami pecah ban sebanyak 3 kali, tim juga terkendala dengan adanya tanah longsor di Tubo Sendang, sehingga arus lalu lintas saat itu mengalami ke- macetan yang cukup panjang. Tapi Alhamdulillah semua bisa dilalui dengan baik,” imbuh Pra- mintohadi. Setibanya di lokasi pada pukul 07.05 waktu setempat, para Teknisi dan Tim Instalasi bergerak cepat untuk merakit dan menyusun Mobile Tower hingga siap digunakan.
Mobile Tower merupakan menara pengawas lalu lintas penerbangan yang bisa berpindah dengan sistem knock-down. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan pelayanan navigasi penerbangan dalam kondisi darurat di area bencana. Perangkat ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti radio komunikasi air-to-ground HF/ VHF, recording system, Direct Speech, Voice Communication and Control System, hingga monitor kondisi cuaca di sekitar bandara. Mobile Tower milik AirNav Indonesia sendiri merupakan perangkat buatan Jerman yang sebelumnya pernah digunakan di Ja- yapura, Sorong, Lombok, dan Palu.
Pasca gempa Mamuju, para personel navigasi penerbangan AirNav Indonesia memberikan pela- yanan di Bandara Tampa Padang menggunakan Tower Darurat hasil rakitan manual yang seder- hana. Dengan adanya dukungan fasilitas Mobile Tower ini, diharapkan pemberian pelayanan navi- gasi penerbangan dapat lebih optimal. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mengambil bagian dalam proses pengiriman Mobile Tower ini sejak berangkat dari Makassar hingga sampai di Mamuju. Semoga kondisi ini segera pulih. Dan AirNav Indonesia akan selalu memastikan bahwa pelayanan navigasi di Mamuju akan terus dioptimalkan
dengan mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, dan kesehatan, terlebih dalam masa pan- demi COVID-19 ini,” pungkasnya.
Struktur kepengurusan dirancang secara fungsional dan strategis agar lebih gesit, adaptif, dan responsif terhadap dinamika kepelabuhanan.
…DetailsDPP ABUPI periode 2025–2030 memikul tanggung jawab besar, karena tantangan sektor pelabuhan nasional semakin berat seiring dinamika isu global
…DetailsDalam semangat mempererat silahturahmi dan memperkuat nilai kebersamaan, JNE menggelar acara Halal Bihalal 1446 H dengan mengusung tema “Bersama Untuk Maju dan Bahagia”
…DetailsUntuk sektor perhubungan udara, dibahas perpanjangan kerja sama Technical Cooperation Agreement dan modernisasi peralatan navigasi penerbangan
…Details