
Jakarta (18/3/2025) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memprediksi terjadi peningkatan penumpang pesawat udara pada periode Angkutan Lebaran (Angleb) Tahun 2025 sebesar 12% dengan total penumpang sebanyak 6.186.298 dibanding Angleb Tahun 2024 sebanyak 5.529.659 penumpang.
Ditjen Hubud memastikan kebutuhan kapasitas angkutan udara pada periode Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 telah tercukupi, di mana dari proyeksi jumlah penumpang yang ada dibutuhkan 325 armada pesawat udara, sementara saat ini tersedia 404 armada yang siap beroperasi, sehingga layanan penerbangan reguler dinilai mampu mengakomodasi lonjakan penumpang dengan optimal.
Seperti tahun sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melaksanakan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan mulai H-10 yaitu tanggal 21 Maret 2025 sampai H+10 tanggal 11 April 2025.
“Ditjen Hubud akan melakukan pemantauan di 60 bandar udara terdiri dari 25 Bandar Udara yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara, 1 bandar Udara yang dikelola oleh Pemda, dan 34 bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa (18/3) di Jakarta.
Selain posko, para inspektur penerbangan di bidang angkutan udara, bandara udara, navigasi penerbangan, keamanan penerbangan dan kelaikudaraan dan operasi pesawat udara juga melakukan pengawasan dan ramp check sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Adapun perkiraan jumlah penumpang pesawat udara selama posko terpadu Angleb 2025 untuk penumpang domestik sebanyak 4.951.391 dan internasional sebanyak 1.234.907 penumpang. “Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada tanggal 6 April 2025,” ujar Lukman.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik hingga arus balik nanti, maka dibutuhkan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga sehingga masyarakat terlayani dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman ketika melakukan perjalanan.
”Kami telah menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I hingga X, penyelenggara navigasi penerbangan, Badan Usaha Angkutan Udara dan penyelenggara bandar udara untuk dapat bekerja secara optimal sesuai tugas masing-masing dalam memastikan seluruh aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku terpenuhi. Bersama-sama kita sukseskan Angkutan Lebaran Tahun 2025,” ucap Plt. Dirjen Perhubungan Udara.
Selain itu Lukman juga mengingatkan selain persiapan fasilitas sarana, prasarana dan personel, hal lain yang perlu diantisipasi yaitu cuaca ekstrim dengan mempersiapkan Contingency Plan jika terjadi Accident dan Force Majeure (bencana alam), ancaman keamanan dan ketertiban. Begitupun dengan pelayanan delay management. Perlu dipersiapkan untuk memastikan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi udara berjalan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.
Puncak pergerakan tercatat pada H-3 Lebaran, yakni Jumat, 28 Maret 2025, dengan total penerbangan mencapai 1.179 dan jumlah penumpang mencapai 184.000 orang.
…DetailsKegiatan ini adalah bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
…DetailsDirektorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memperkuat konektivitas udara di Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat melalui
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau sarana dan prasarana transportasi udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/3).
…Details