Breaking News:
Friday, 14 February 2014
Batam Aero Technic, Bengkel Besar Perawatan Armada Pesawat Lion Group
Dengan armada pesawat yang banyak jumlahnya dan kebutuhan perawatan setiap waktu baik reguler atau insidentil, tentu akan membuat biaya pemeliharaan menjadi tinggi. Apalagi perawatan atau perbaikan diserahkan kepada perusahaan lain, yang notabene diluar kontrol perusahaan sendiri. Namun sarana dan masalah tersebut sudah dipikirkan dengan baik oleh Lion Air Group (Lion Group), dengan solusi membangun fasilitas bengkel Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) seluas 12 hektare di lokasi yang strategis untuk penerbangan, tepatnya di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Bengkel MRO yang dinamai Batam Aero Technic (BAT) resmi dibuka pada 27 Januari 2014. Untuk saat ini baru berdiri satu hanggar dari 4 hanggar yang ditargetkan. Nantinya masing-masing hanggar memiliki tiga ruang yang dapat menampung secara bersamaan 4 pesawat besar tipe narrow-body, seperti Boeing serie 737. BAT akan menangani pemeliharaan ringan hingga berat, seperti C-check dan D-check untuk armada pesawat Lion Group seperti Lion Air, Lion Bizjet, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion. "Kami akan memulai perawatan pesawat dari hanggar (pertama) pada bulan ini. Hanggar kedua akan selesai dibangun dalam waktu dekat ini, dan dua hanggar berikutnya akan selesai akhir Juni", kata Direktur Batam Aero Technic, Romdani Adali Adang pada acara peresmian BAT yang dihadiri President Director Lion Air, Rusdi Kirana, Direktorat Jendral Perhubungan Udara-Kementerian Perhubungan, Harry Bakti S.Gumay, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, Ketua Badan Pengusahaan Kawasan Free Trade Zone Batam (Otorita Batam), Mustofa Widjaja. dan Walikota Batam, Ahmad Dahlan. Dengan investasi sebesar US$ 250 juta, saat ini BAT telah memiliki 100 karyawan baik engineer dan teknisi. Ditargetkan dengan berdirinya 4 hanggar, karyawan akan mencapai 2000 karyawan, Nantinya di dalam hanggar akan tersedia workshop untuk mesin-mesin pesawat, landing gears, auxiliary power units dan komponen-kompenen lainnya. Romdani menambahkan: "Tidak hanya sebagai tempat perawatan, berkat kerjasama dengan pabrikan pesawat di luar negeri, BAT juga dijadikan sebagai etalase komponen pesawat, ada engine shop, komponen avionic shop, wheel shop, dan cabin shop". Selain untuk kebutuhan internal Group, alasan pendirian BAT lainnya adalah untuk mendapatkan market MRO dari sekitar 400 pesawat airline domestik yang aktif terbang. Termasuk pesawat-pesawat yang beroperasi di kawasan ASEAN, Asia dan Australia. "Karena itulah, masa depan BAT selain menangani tipe Boeing serie 737, juga akan dikembangkan untuk perawatan pesawat jenis Airbus serie 320 dan pesawat wide-body seperti Boeing serie 747. Dan, setiap hanggarnya akan dapat menampung pesawat wide-body generasi terbaru seperti Airbus 380 atau Boeing 787", kata Romdani. Tahun ini juga, diharapkan BAT akan mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) dari Kementerian Perhubungan serta European Aviation Safety Agency (EASA) dari Uni Eropa. "Dengan dua sertifikasi tersebut maka BAT bisa menangani pesawat domestik dan asing. Artinya mereka (airlines lain) dapat menghemat biaya MRO yang harus dikeluarkan, jika perawatan pesawat diserahkan kepada kami", Romdani optimis mengatakan.
Author:
GO Ina

Bea Cukai fasilitasi pengiriman 900 paket parasut untuk Air Drop bantuan kemanusiaan yang dilakukan TNI melalui pesawat TNI AU di Gaza, Palestina

Details
April 12, 2024

Monitoring juga memastikan untuk meningkatkan kualitas layanan pendukung yang diberikan kepada penumpang dan pengguna bandara secara keseluruhan.

Details
April 9, 2024

Menjelang buka puasa, anak-anak binaan Yayasan Kumala mengikuti sosialisasi pemilahan sampah yang kemudian dilombakan secara berkelompok

Details
April 5, 2024

TIKI siap menjadi mitra pengiriman yang andal bagi seluruh masyarakat Indonesia yang merayakan Hari Raya Idul Fitri

Details
April 4, 2024

GENERAL NEWS