JAKARTA - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menyatakan bahwa Bandara Internasional Lombok Praya kembali ditutup mulai hari ini, Kamis 30 November 2017 pukul 10.35 WITA. Penutupan ini berdasarkan laporan hasil rapat jajaran Otoritas Bandara Kantor wilayah IV Bali bersama stakeholders di Lombok, terkait Vulcano Ash (debu vulkanik) Gunung Agung.
"Mengacu pada data VAAC Darwin, terkait plotting ASHTAM 30 November 2017 pkl. 08.00 WIB, menunjukkan sebaran debu vulkanik Gunung Agung kembali mengarah ke arah Selatan dan Tenggara dengan kecepatan 10 knots dan ketinggiannya mulai dari permukaan sampai dengan FL210. Hal ini berarti ruang udara di sekitar Bandara Lombok Praya kembali terdampak abu vulkanik, sehingga untuk keselamatan penerbangan kami putuskan untuk menutup bandara kembali," ujar Agus.
Penutupan ini diperkirakan hingga pukul 24.00 WITA mendatang. Dan terkait penutupan bandara sudah disebarluaskan ke semua penyelenggara penerbangan nasional dan internasional melalui notam no. B9033/17 NOTAMN.
Agus mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh para penyelenggara penerbangan yaitu AirNav, pengelola Bandara, maskapai penerbangan, BMKG dan otoritas Bandar Udara sebagai koordinator sehingga langkah-langkah mitigasi juga bisa cepat dilaksanakan.
"Walaupun kita melakukan buka-tutup bandara, ini merupakan langkah yang tepat terkait keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan. Langkah cepat dan tepat ini merupakan wujud dari kerjasama semua pihak yang terjalin dengan baik. Untuk itu saya berterimakasih dan meminta kerjasama baik ini terus dilanjutkan hingga selesai masa mitigasi bencana ini," ujar Agus lagi.
Agus juga berpesan agar kerjasama penyelenggara penerbangan itu juga dilanjutkan dalam hal pelayanan kepada penumpang yang terdampak. Baik di Bandara Lombok dan Ngurah Rai, Denpasar maupun di bandara-bandara lain yang berhubungan mengingat sifat penerbangan yang resiprokal dua bandara.
Pelayanan terhadap penumpang harus tetap mengacu pada aturan yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Perhubungan no. PM 89 tahun 2015 tentang Delay Management.
Di sisi lain Agus meminta para penumpang yang terdampak dan terkena delay atau pembatalan penerbangan untuk tetap bersabar dan berdoa semoga erupsi Gunung Agung cepat berakhir dan operasional bisa berjalan normal kembali.
"Kami mohon penumpang bersabar karena ini faktor alam. Kami akan tetap memantau perkembangannya dan memastikan bahwa keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan kepada penumpang akan tetap terlaksana dengan baik," pungkas Agus.
Untuk informasi lanjutan, Ditjen Perhubungan Udara akan selalu memberikan dan menyebarkan informasi aktual kepada masyarakat lewat semua saluran informasi Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Masyarakat juga bisa mencari dan memberikan informasi terkait dampak letusan Gunung Agung di daerahnya di media sosial Ditjen Hubud @djpu151 dan website BMKG.
Masyarakat juga bisa melakukan update informasi melalui nomor telpon posko Gunung Agung di Bali dengan nomor 0361 9351011 ext 6300 dan di Lombok 0370 6157000 ext 888.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details