JAKARTA – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia, menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor B8909/17 yang memberikan info mengenai penutupan kembali Bandara Internasional Lombok, Praya pada Senin malam mulai pukul 19:50 WITA (27/11). Meski sempat dibuka pada pukul 06:00 WITA pagi ini, abu vulkanik kembali mengganggu operasional penerbangan sehingga Bandara Internasional Lombok kembali ditutup dikarenakan aspek keselamatan.
“Sesuai NOTAM Nomor B8868/17 yang diterbitkan kemarin, Bandara Internasional Lombok sempat kembali beroperasi pada pukul 06:00 WITA pagi tadi. Akan tetapi, hasil dari koordinasi dengan BMKG dan PVMBG serta pengamatan Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC), debu vulkanik kembali mengganggu keselamatan di ruang udara sekitar Lombok,diestimasikan pembukaan kembali adalah besok pukul 06.00 WITA, Selasa (28/11)” terang Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono.
Dijelaskannya, akibat dari penutupan tersebut penerbangan sejumlah maskapai terpaksa dibatalkan. “Sebelumnya kami juga telah menerbitkan NOTAM nomor A4242/17 mengenai penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar mulai Senin pagi pukul 07:15 WITA sampai dengan Selasa pagi pukul 07:00 WITA. Saat ini personel kami bersama seluruh stakeholder penerbangan terkait di kedua bandara masih terus bersiaga dan melaporkan perkembangan kondisi terkini,” ungkapnya.
Wisnu menyampaikan, AirNav telah menyiapkan rencana kontigensi (contingency plan) guna mengantisipasi peningkatan status “awas” gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl tersebut.
Dengan ditutupnya 2 (dua) bandara tersebut, AirNav Indonesia sudah menyiapkan sembilan bandara sebagai pilihan diversion. Kesembilan bandara tersebut adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Kupang dan Banyuwangi. “Kami bersama-sama terus memantau aktivitas terkini Gunung Agung dan mengupayakan solusi terbaik untuk meminimalisir dampak penutupan kedua Bandara Internasional tersebut bagi konektivitas ruang udara Nusantara,” pungkas Wisnu. (USH)
Tentang AirNav Indonesia
Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau dikenal dengan Airnav Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tanggal 13 September 2012. Airnav Indonesia didirikan sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan bertugas me-nyediakan pelayanan navigasi penerbangan. AirNav melayani navigasi penerbangan di 283 titik layanan di seluruh Indonesia. Selain itu, AirNav juga melakukan pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah ruang udara negara lain. Luas ruang udara Indone-sia adalah 1.476.049 NM, sementara AirNav melayani Flight Information Region (FIR) seluas 2.219.629 NM.
Menhub Dudy menyatakan pengguna angkutan umum meningkat 5,07% pada Nataru 2024/2025 dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11), pada cut off data pukul 23.59 WIB dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956.
…DetailsKunjungan ini mencakup pengawasan di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pelabuhan Manado dan Terminal Bus Tipe A Malalayang Kota Manado untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan layanan bagi masyarakat selama arus balik Nataru.
…Details"Di tahun ini, ternyata animo masyarakat untuk menggunakan pesawat sebagai moda transportasi selama Nataru cukup tinggi.
…DetailsSedangkan jumlah penumpang mencapai 1.069.653 pax, dan kargo mencapai 4.412 ton pada periode yang sama. Recovery rate jumlah penumpang dibandingkan saat pandemi 2019 sebesar 107%, sedangkan untuk kargo 50,24%.
…Details