
Bandara Supadio, Pontianak, dan Bandara Sultan Thaha, Jambi, berhasil menempati peringkat 1 dunia di masing-masing kategori pada survei Airport Service Quality (ASQ) Quarter II/2017 oleh Airport Council International (ACI) yang merupakan organisasi independen beranggotakan sebanyak 592 perusahaan yang mengoperasikan 1.853 bandara di 173 negara.
Survei ASQ sendiri menjadi tolok ukur dalam industri kebandarudaraan global, di mana survei ini menilai tingkat kepuasan penumpang pesawat pada 34 area pelayanan termasuk kategori utama seperti akses, check-in, keamanan, fasilitas bandara, ketersediaan tenant makanan & minuman, dan sebagainya.
Adapun pada periode April – Mei 2017 ini, hasil survei ASQ yang dilakukan menyatakan bahwa Bandara Supadio adalah bandara terbaik atau Peringkat 1 dari 80 negara yang mengikuti ASQ pada Kuartal II/2017 untuk kategori bandara berkapasitas 2 – 5 juta penumpang, serta Bandara Sultan Thaha, Jambi, berhasil menjadi yang terbaik untuk kategori bandara berkapasitas di bawah 2 juta penumpang. Di samping dua bandara tersebut, Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) juga berhasil mencatatkan pencapaian yang baik yaitu berada di Peringkat 2 untuk kategori bandara berkapasitas di bawah 2 juta penumpang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “Pencapaian Bandara Supadio, Sultan Thaha, dan Raja Haji Fisabilillah merupakan hasil dari kerja keras seluruh tim Angkasa Pura II untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang pesawat dan pelanggan Bandara pada umumnya. Airport Council International melalui survei ASQ ini mendorong agar Bandara-bandara di dunia dapat secara konsisten memberikan pelayanan terbaik, sehingga hal ini juga mendorong Angkasa Pura II untuk selalu memberikan pelayanan dengan standar global di seluruh Bandara-bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura II.”
“Hasil survei ASQ jelas menyebutkan bahwa Bandara Supadio dan Sultan Thaha adalah yang terbaik di seluruh dunia untuk bandara sekelasnya maka dari itu kedua Bandara ini akan menjadi semacam percontohan bagi Bandara-bandara AP II lainnya khususnya terkait fasilitas dan pelayanan terhadap penumpang pesawat,” jelas Muhammad Awaluddin.
Selain penghargaan dari ACI, PT Angkasa Pura II (Persero) pada tanggal 10-14 Juli 2017 juga meraih sejumlah penghargaan pada ajang Contact Center World Awards – Asia Pacific 2017 di Kota Kinabalu, Malaysia.
Penghargaan yang diraih tersebut adalah Medali Gold untuk kategori Best Incentive Scheme dan Technology Innovation, Medali Silver untuk kategori Best Use Social Media, Self Service Technology, dan Direct Response Campaign, serta Medali Bronze untuk kategori Best Contact Center Design.
Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandara AP II Ituk Herarindri mengatakan, “Penghargaan dari Contact Center World ini merupakan apresiasi bagi layanan Contact Center 138 serta layanan customer service AP II. Kami berharap seluruh petugas pelayanan dapat selalu memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang maupun masyarakat yang membutuhkan informasi secara cepat melalui telepon, media sosial, serta layanan tatap muka di 13 Bandara AP II.”
Adapun penghargaan dari Airport CounciI International (ACI) dan Contact
Center World (CCW) ini membuat AP II semakin terpacu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat serta dapat menjadi operator bandara berkelas dunia
yang dibanggakan Indonesia.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi guna mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik pada Angkutan Lebaran 2025.
…DetailsKantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado pada hari ini, Rabu (11/3) meresmikan Penerbangan Angkutan Udara Perintis Koordinator Wilayah (Korwil) Gorontalo, Sulawesi Utara periode Tahun Anggaran 2025.
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi guna menghadapi masa Angkutan Lebaran pada 21 Maret hingga 11 April 2025
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 dengan kementerian, operator/stakeholder BUMN, serta swasta sektor transportasi.
…Details