Foto : Gudang PT.Bhanda Ghara Reksa di Kelapa Gading, Jakarta Pusat
PT.Bhanda Ghara Reksa (Persero) adalah BUMN yang berdiri pada tanggal 11 April 1977 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1976. BGR turut mengemban misi menunjang kebijaksanaan pemerintah dan membantu pelaku bisnis dan industri, khususnya di bidang penyelenggara jasa penyewaan dan pengelolaan gudang serta proses pengiriman barang dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat dan undang-undang perseroan terbatas.
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) berencana membangun gudang berpendingin atau cold storage seluas 2 hektare di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 2018. Rencana ini menjadi tonggak baru dalam pengembangan bisnis BGR.
Direktur Utama BGR, R. Ruli Adi mengatakan permintaan cold storage terbilang tinggi sementara pasokan belum mencukupi.
BGR memiliki Gudang Milik sebanyak 150 unit dengan kapasitas 457.300 ton yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga ke Maluku dan Papua. Beberapa gudang merupakan Komplek Pergudangan kelas satu yaitu di Jakarta, Medan, dan Palembang yang dikelola secara profesional dan moderen.
Gudang Sewa sebanyak 200 unit dengan kapasitas 756.500 ribu ton, terletak diwilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia sebelumnya melansir, infrastruktur cold chainnasional saat ini hanya mampu mendukung 30% dari kebutuhan.
Dia menerangkan, kebutuhan cold storage terbilang beragam, mulai dari produk daging, ikan, sayuran, dan produk yang dikemas dalam kaleng.
"Di Jakarta gak ada cold storage. Di Cileungsi, itu full semua. Setelah dikaji, kalau kami bangun di Kelapa Gading, break event-nya luar biasa," ujar Ruli.
Ruli menerangkan, saat ini BGR tengah dalam proses studi kelayakan dalam hal pendanaan.
Perusahaan yang dibentuk pada 1977 ini memiliki opsi untuk menggandeng mitra strategis atau mendanai sendiri investasi cold storage lewat pinjaman perbankan.
Menurut Ruli, BGR tidak perlu merogoh kocek cukup dalam bila berhasil menggaet mitra strategis karena sebagian atau seluruh investasi bisa dipenuhi oleh mitra.
Beberapa calon mitra dari kalangan badan usaha milik negara (BUMN) tengah dijajaki untuk berpartisipasi dalam rencana pembangunan cold storage.
Ruli mengakui, BGR memang tidak memiliki kas yang gemuk untuk mendanai ekspansi.
"Kesulitan kami di fresh money, tapi opsi masih ada karena sertifikat (tanah dan bangunan) masih banyak," ujarnya.
Untuk diketahui, BGR memiliki aset tanah seluas 977.752 m2 dan bangunan gudang seluas 206.691 m2.
Direktur Keuangan dan Umum BGR, Mohammad Affan menambahkan, BGR masih memiliki kapasitas pinjaman hingga Rp1,6 triliun atau empat kali dari ekuitas perseroan.
"Saat ini kami baru punya pinjaman Rp300 miliar," ujarnya.
Walhasil, BGR dimungkinkan menambah fasilitas pinjaman sekitar Rp1,3 triliun.
Maskapai Citilink menambah rute penerbangan barunya dari Jakarta melalui Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP) menuju Bandar Udara Gatot Soebroto (WTX) di Way Kanan Provinsi Lampung.
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan rencana operasi (Renops) Kementerian Perhubungan untuk mendukung kelancaran lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025.
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bertemu untuk membahas kolaborasi yang akan dilakukan terkait penyebaran informasi seputar angkutan Lebaran 2025.
…DetailsSebagai perusahaan dengan jaringan seluruh Indonesia, UT butuh mitra logistik yang handal menangani barang yang perlu penanganan khusus dan sensitif waktu.
…Details