Jakarta -- Cuaca ekstrim hujan disertai angin kencang dan petir yang sempat mengguyur wilayah Yogyakarta dan Solo pada Selasa (28/11), tepatnya antara pukul 09.30 hingga 13.15 WIB, mengakibatkan terganggunya operasional penerbangan dan berdampak pada ditutupnya runway (closed Runway due to Bad Weather) Bandara Adisutjipto dan Bandara Adi Soemarmo Solo. Namun penutupan runway Bandara Adi Soemarmo Solo tidak mengganggu operasional penerbangan dikarenakan pada saat close tidak ada schedule penerbangan.
"Saat kondisi cuaca ekstrim tersebut diputuskan untuk melakukan penutupan runway karena akan membahayakan penerbangan. Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat diberlakukan buka tutup pada pukul 09.00 hingga 14.30 WIB. Pada saat ini operasional Bandara Adisutjipto Yogyakarta berjalan normal. Sedangkan Bandara Adi Soemarmo diberlakukan penutupan pada pukul 12.20 hingga 13.15 WIB. Namun penutupan tersebut terpaksa dilakukan demi keselamatan penguna jasa penerbangan, dan alhamdulillah Saat ini sudah berjalan normal kembali," terang Israwadi, Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero).
Penutupan runway Bandara Adisutjipto pukul 09.00 hingga 13.15 WIB mengakibatkan beberapa pengalihan pendaratan 7 penerbangan, dengan rincian 2 penerbangan divert ke Bandara Adi Soemarmo Solo, 4 penerbangan divert ke Bandara Soekarno Hatta, dan 1 penerbangan divert ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Dua penerbangan yang divert ke Bandara Adi Soemarmo Solo yaitu Sriwijaya Air SJ 231 rute Balikpapan-Yogyakarta-Cengkareng dan Garuda Indonesia GA2014 rute Cengkareng-Yogyakarta-Cengkareng.
Empat penerbangan yang divert ke Bandara Soekarno Hatta yaitu AirAsia QZ601 rute Kualalumpur-Yogyakarta-Kualalumpur, IN236 rute Pontianak-Yogyakarta-Palembang, AirAsia QZ659 rute Singapura-Yogyakarta-Cengkareng, dan Lion Air JT669 rute Balikpapan-Yogyakarta. Satu penerbangan yang divert ke Bandara Ahmad Yani Semarang yaitu AirAsia AXM346 rute Kualalumpur-Yogyakarta.
Tidak hanya divert, juga terdapat 3 penerbangan yang kembali ke bandara berangkat (return to base) akibat penutupan Bandara Adi Sutjipto yaitu AirAsia QZ7552 rute Cengkareng-Yogyakarta-Cengkareng, Batik Air ID7531 rute Halim Perdana Kusuma-Yogyakarta-Halim Perdanakusuna, dan Batik Air ID 7368 rute Cengkareng-Yogyakarta-Cengkareng.
Manajemen PT Angkasa Pura I melakukan langkah-langkah antisipasi terkait ancaman gangguan cuaca ekstrim seperti:
1.Menyiagakan Bandara-Bandara yang dikelola Angkasa Pura I untuk beroperasi 24 jam;
2.Berkoordinasi dengan pihak Airnav Indonesia setempat terkait ketersediaan parking stand untuk mengantisipasi pengalihan pendaratan (divert) dari Yogyakarta atau Solo.
3.Memberikan pelayanan informasi kepada penumpang.
4.Memberikan pelayanan berupa makanan kecil dan air mineral secara gratis kepada penumpang terdampak.
5.Berkoordinasi dengan operator penerbangan dan moda transportasi darat untuk melayani rute Yogyakarta-Solo-Yogyakarta.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details