
Direktur Teknis Kepabeanan dan Cukai Fajar Doni (tengah) bersama perwakilan perusahaan AEO penerima sertifikat di Jakarta, 22 desember lalu (dok.djbc)
Sebagai bentuk Komitmen Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sesuai dengan Program Reformasi Penguatan Kepabeanan dan Cukai yang telah dicanangkan pada 20 Desember 2016 lalu, DJBC terus berusaha untuk meningkatkanan otomasi pelayanan yang salah satunya adalah meningkatkan pengguna jasa yang berstatus Compliance.
Direktorat Teknis Kepabeanan dan Cukai memberikan Sertifikasi kepada perusahaan perusahaan yang telah memenuhi standar sebagai perusahaan AEO pada Jumat lalu (22 Desember) di Gedung Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Sertifikasi AEO kepada Perushaan-perusahaan ini merupakan sebuah bentuk fasilitas tertinggi yang dapat diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Fasilitas AEO ini diperuntukan membentuk suatu sistem pengguna jasa melalui sistem revalitasi di bidang kepabeanan dan cukai.
Dalam Sambutan Direktur Teknis Kepabeanan dan Cukai, Fajar Doni menyampaikan: "Dengan fasilitas AEO perusahaan akan banyak mendapat keuntungan terkait dengan impor / ekspor. Salah satunya, perusahaan akan diakui oleh seluruh dunia sebagai mitra bisnis yang patuh dan taat dalam perdagangan Internasional."
Selain itu menurut Doni keuntungan lainnya yaitu pihak DJBC akan mengurangi frekuensi pemeriksaan dokumen serta fisik dari perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi AEO. "Hal ini dikarenakan perusahaan yang telah mendapat seritifikasi AEO merupakan low risk / very very low risk company," katanya.
Selain itu, perusahaan khususnya importir yang telah mendapatkan sertifikasi AEO akan mendapatkan fasilitas prenotifikasi. Sebelum barang sampai di Indonesia, pengguna jasa dapat meng-apply dokumen sehingga barang dapat langsung keluar apabila telah sampai di Indonesia.
“kami akan memberikan karpet merah, pelayanan khusus terhadap perusahaan bersertifikasi AEO dalam hal terjadi masalah” ujar Fajar Doni.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2).
…DetailsDalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini.
…DetailsJ&T Express sebagai perusahaan logistik berskala global meraih pengakuan bergengsi dengan masuk dalam daftar Asia-Pacific's Best Companies of 2025 versi TIME dan Statista.
…Details