Breaking News:
Wednesday, 1 November 2017
Kembangkan Smart Airport, Indonesia Jalin Kerjasama Dengan Selandia Baru

Foto: Agus Santoso, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, dan Trevor Matheson Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia bertukar cenderamata di acara Workshop Smart Airport, Jakarta

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Otoritas Penerbangan Selandia Baru mengadakan workshop tentang Smart Airport  terkait dengan upaya pengembagan bandar udara di Indonesia pada Rabu, 1 November 2017 bertempat di Hotel Mandarin, Jakarta. 

Sektor transportasi udara berperan besar dalam meningkatkan perekonomian dunia, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2016 lalu, terdapat 3,8 miliar penumpang dan 54,9 juta ton kargo yang terangkut lewat transportasi udara (berdasarkan data Airport Council International). Di Indonesia, pada tahun ini ditargetkan dapat mengangkut 162 juta penumpang dan 957.000 ton barang domestik dan internasional melalui penerbangan.

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, semua hal  tersebut di atas tidak lepas dari peran bandar udara sebagai simpul penerbangan.

"Selama dua dekade ini, operasional bandara sudah terbukti ikut mendukung perkembangan industri penerbangan. Bandara berkembang bersama dengan maskapai penerbangan untuk menciptakan sebuah sistem transportasi udara yang efisien. Namun  bandara tetap harus terus berkembang baik fasilitasnya maupun teknologinya untuk meningkatkan pelayanan terhadap penggunanya," ujar Agus.

Tujuan diselenggarakannya workshop adalah sebagai media pertukaran informasi dan best practices guna mengidentifikasi tren, tantangan, dan hambatan di lapangan antara Selandia Baru dengan negara-negara di ASEAN terkait rencana pengembangan Smart Airport di Indonesia.

Agus  mengatakan bahwa smart airport sangat diperlukan di Indonesia untuk mengimbangi penerbangan nasional yang juga meningkat pesat dan modern paralel dengan pesatnya pertumbuhan teknologi. Peningkatan tersebut ditandai dengan penambahan  jumlah penumpang dan jumlah pesawat yang sangat tinggi. Untuk itu diperlukan juga sebuah bandara yang sesuai sehingga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan tetap terjamin.

“Masyarakat sebagai penumpang pesawat dan pengguna bandara sekarang sudah semakin pintar. Demikian juga teknologi pesawat terbang yang semakin canggih dan perangkat penerbangan lain yang semakin modern. Tentu saja hal ini harus diikuti oleh sebuah bandara yang semakin pintar pula,” ujar agus

Pengembangan sebuah bandara, lanjut Agus, harus memperhatikan trend yang terjadi di masyarakat, tidak hanya di dalam negeri namun juga internasional. Hal ini karena sifat penerbangan yang lintas negara. “Untuk itu sangat baik kalau kita bekerjasama dengan otoritas penerbangan negara lain untuk saling berbagi informasi terkait tren serta hambatan dan peluang terkait penerbangan di negara masing-masing,” lanjutnya.

Selandia Baru merupakan salah satu negara yang sudah menerapkan smart airport. Beberapa bandaranya mendapatkan penghargaan internasional sebagai salah satu bandara terbaik. Hubungan Indonesia dengan Selandia  Baru terkait penerbangan sudah dimulai sejak tahun 1988. Yaitu dengan ditandatanganinya Air Transport Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the New Zealand relating to Scheduled international flight services pada tanggal 27 Mei 1988 di Jakarta.

Selain acara workshop, akan dilaksanakan bilateral meeting antara Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru  untuk membahas kemungkinan disusunnya  MoU antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah New Zealand sebagai payung hukum / legal basis hubungan kerjasama antar kedua belah pihak. Pemerintah New Zealand berminat untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia melalui kerjasama di bidang penerbangan sipil khususnya terkvvait konektivitas, pengembangan bandar udara, pelayanan navigasi penerbangan serta training/pelatihan terutama pilot training.

Workshop kali ini akan dihadiri oleh para pemangku kepentingan penerbangan di dalam negeri. Seperti misalnya pengelola bandara, pengelola navigasi penerbangan, maskapai penerbangan dan para Direktur di lingkungan Dirjen Perhubungan Udara. Selain itu juga turut diundang para otoritas penerbangan di ASEAN.

Author: Eko Nugroho
GO Ina

Hasil penjualan didonasikan kepada penyandang disabilitas dan juga disumbangkan kepada 10 UMKM yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.

Details
April 27, 2024

Bea Cukai fasilitasi pengiriman 900 paket parasut untuk Air Drop bantuan kemanusiaan yang dilakukan TNI melalui pesawat TNI AU di Gaza, Palestina

Details
April 12, 2024

Monitoring juga memastikan untuk meningkatkan kualitas layanan pendukung yang diberikan kepada penumpang dan pengguna bandara secara keseluruhan.

Details
April 9, 2024

Menjelang buka puasa, anak-anak binaan Yayasan Kumala mengikuti sosialisasi pemilahan sampah yang kemudian dilombakan secara berkelompok

Details
April 5, 2024

GENERAL NEWS