JNE mengalami pelonjakan permintaan pengiriman paket menjelang Lebaran. Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan kepada Cargo Times saat acara buka puasa bersama dengan media di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Rabu (7/6/2017).

Menurutnya, peningkatan permintaan kiriman paket telah terasa sejak awal Ramadhan, dan puncaknya diprediksi terjadi pada H-10 hingga H+3 lebaran. Saat hari biasa pengiriman sekitar 600 ribu, namun saat Ramadhan meningkat hingga 800 ribu  paket perhari. M Feriadi berharap bisa sentuh angka satu juta.
Jenis barang yang dikirim, menurut Feriadi, mayoritas merupakan kebutuhan untuk lebaran, seperti pakaian, barang elektronik dan makanan.
Mengahadapi pelonjakan permintaan pengiriman paket ini, dia mengatakan, JNE memaksimalkan kinerja perusahaan, mulai dari menambah SDM hingga alternatif transportasi.
Menurut Edy Santoso Direktur Operasional JNE, khusus di Jakarta ada penambahan 2.500 personel, karena transaksi di Jakarta sangat besar. Transaksi di Jakarta dan Jawa 60 persen secara nasional.
Edy mengatakan, khusus di Jakarta, total paket yang dikirimkan berkisar 450 ton atau meningkat hingga 30 persen dari hari biasa sekitar 300 hingga 350 ton.
JNE memprediksi adanya lonjakan permintaan pengiriman paket menjelang Lebaran sebesar 40 persen dari hari biasanya. Dengan demikian, diperkirakan pengiriman paket akan melonjak mencapai 20 juta kiriman.
Edy menjelaskan jenis paket yang dikirimkan didominasi oleh pakaian dan makanan yang menjadi komoditi bagi para usaha kecil dan menengah (UKM) atau pelaku bisnis daring “e-commerce”.
Untuk menangani kebutuhan pengiriman paket e-commerce dan mendukung peningkatan penjualan UKM atau bisnis online, JNE antisipasi dengan menyiapkan pesawat charter khusus kargo.