Pembangunan LRT Sumatera Selatan telah mengalami tahapan baru, jembatan LRT Sumsel yang menghubungkan sisi Seberang Ulu dengan sisi Seberang Ilir sepanjang ± 445 m telah tersambung. Letak jembatan LRT Sumsel yang berdampingan dengan Jembatan Ampera membuat penumpang LRT,nantinya ketika sudah beroperasi, akan dimanjakan dengan pemandangan indah Sungai Musi.
Sebagaimana diketahui, saat ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian sedang bergiat menyelesaikan pembangunan LRT Sumsel yang progres per Nopember 2017 ini sudah mencapai 72%. Selain Jembatan LRT yang sudah terbangun, LRT Sumsel yang pembangunannya dibagi menjadi 5 zona ini juga sudah mulai terpasang rel KA, walaupun progres panjang rel KA terpasang di masing-masing zona tidak sama, dikarenakan masing-masing zona mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri dalam pembangunannya. Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel ini telah dimulai sejak tahun 2015 lalu, dibiayai dengan APBN meliputi pekerjaan konstruksi dan pekerjaan supervisi.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, Kementerian Perhubungan sangat concern untuk menyelesaikan pembangunan LRT Sumsel ini. Secara berkala, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi guna memantau kemajuan pembangunan LRT Sumsel. Hal yang juga didukung penuh oleh jajarannya, khususnya Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang “dimasinisi” oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri.
LRT Sumsel sepanjang ± 23,4 Km menggunakan lebar jalur rel 1067mm dan third rail electricity 750 VDC. LRT Sumsel diperlengkapi dengan 13 stasiun ( st. Bandara, st. Asrama Haji, st. Telkom, st. RSUD, st. POLDA, st. Demang Lebar Daun, st. Palembang Icon, st. Dishub Kominfo, st. Pasar Cinde, st. Jembatan Ampera, st. POLRESTA, st. Stadion Jakabaring dan st. Ogan Permata Indah); 1 depo (kapasitas 14 train set @3 kereta) serta 9 gardu listrik. Adapun teknologi pemasangan rel KA yang digunakan adalah teknologi slab track. Alasan pemilihan slab track ini perawatan yang lebih efisien ketika nanti LRT Sumsel sudah beroperasi.
Dengan terbangunnya prasarana LRT Sumsel tersebut, yang ditargetkan Juni tahun 2018, Pemerintah berharap LRT Sumsel dapat segera dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan Even Internasional Asian Games Tahun 2018 yang akan dilaksanakan di Palembang. Selain itu, LRT Sumsel juga akan menjadi alternatif utama transportasi dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II atau sebaliknya. Karena dengan menggunakan LRT ini, waktu tempuh terjamin, terhindar dari kemacetan jalan raya dan biaya yang relatif terjangkau, mengingat tiket LRT tersebut mendapat subsidi dari Pemerintah melalui mekanisme keperintisan.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details