
Lokasi Runway 3 (merah) di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Proses pembebasan tanah untuk pembangunan runway ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjalan lancar.
Hingga bulan ini, PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Tim Pembebasan Tanah yang dikepalai oleh Badan Pertanahan Nasional telah membebaskan tanah seluas 21 hektare terdiri dari 171 bidang di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.
Adapun luas tanah yang dimilik AP II sebelumnya adalah 49 hektare, sehingga total tanah yang sudah dimiliki adalah 70 hektare.
Proses pengadaan atau pembebasan tanah tersebut telah mengikuti prosedur sesuai ketentuan yakni antara lain penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), musyawarah dengan pemilik tanah, validasi data kepemilikan tanah, pembayaran uang ganti kerugian, sertifikasi, dan penyelesaian dokumen.
Adapun lancarnya proses pembebasan tanah ini tidak lain juga berkat dukungan dari masyarakat khususnya pemilik tanah, pemerintah daerah setempat yakni Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, serta pemangku kepentingan lainnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “Proses pembebasan tanah berjalan lancar di mana antara AP II dan warga pemilik tanah bersama-sama mengikuti prosedur sehingga semuanya dapat berjalan sesuai dengan koridor. Beberapa bidang tanah juga telah memasuki proses konsinyasi di Pengadilan Negeri sehingga pembangunan runway ketiga ini dapat dilakukan tepat waktu. Kami berharap proses ini akan semakin baik ke depannya sehingga pembangunan runway ketiga pun dapat segera dilaksanakan.
“Total kebutuhan tanah untuk pembangunan runway ketiga adalah sekitar 216 hektare dan AP II sudah memiliki 49 hektare lalu ditambah dengan 21 hektare yang baru dibebaskan berlokasi di Desa Bojong Renged, Benda dan Selapajang Jaya. Saat ini, proses musyawarah juga tengah dilangsungkan terhadap pemilik tanah lainnya dan kami berharap dapat segera mencapai mufakat sehingga pembebasan tanah cepat dilakukan,” jelas Muhammad Awaluddin.
Terbaru, telah dilakukan musyawarah dengan warga desa Rawa Rengas pada tanggal 26-28 September 2017 dan 4-5 Oktober 2017 terhadap pemilik dari 571 bidang di mana sebagian besar telah menyatakan setuju atas nilai ganti kerugian yang ditawarkan, selanjutnya akan dilakukan musyawarah dengan warga desa Rawa Burung.
Runway ketiga dengan dimensi 3000 x 60 m2 ini ditargetkan dapat mulai dioperasikan pada tahun depan untuk mengakomodir sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam di Bandara Inernasional Soekarno-Hatta.
Pembangunan runway ketiga termasuk pengembangan sesuai grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam meningkatkan kapasitas sisi udara dan melengkapi pengembangan di sisi darat yang telah dilakukan yakni pembangunan Terminal 3, operasional Skytrain yang menghubungkan seluruh terminal, pembangunan stasiun kereta bandara, dan ke depannya revitalisasi Terminal 1 dan 2, pengembangan Cargo Village dan sebagainya.
Adapun khusus pengembangan di sisi udara, selain pembangunan runway ketiga, AP II juga melakukan pembangunan infrastruktur pendukung improve runway capacity 86 atau IRC-86, pembangunan east cross taxiway, dan perluasan apron guna mengakomodir sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi guna mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik pada Angkutan Lebaran 2025.
…DetailsKantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado pada hari ini, Rabu (11/3) meresmikan Penerbangan Angkutan Udara Perintis Koordinator Wilayah (Korwil) Gorontalo, Sulawesi Utara periode Tahun Anggaran 2025.
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi guna menghadapi masa Angkutan Lebaran pada 21 Maret hingga 11 April 2025
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 dengan kementerian, operator/stakeholder BUMN, serta swasta sektor transportasi.
…Details