Breaking News:
Friday, 13 October 2017
PT Angkasa Pura II (Persero) Tawarkan Investasi di Bandara Internasional Kualanamu

Keterangan Foto : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga dari kiri) dan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin (kanan) pada The 4th ASEM – TMM melakukan bilateral meeting dengan perwakilan Tiongkok membicarakan kemungkinan investasi di sektor kebandarudaraan.




PT Angkasa Pura II (Persero) menawarkan dua paket investasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara, senilai Rp11 triliun.

Kedua paket investasi tersebut ditawarkan ke sektor swasta pada ajang “The 4th Asia-Europe Meeting Transport – Transport Minister Meeting (ASEM – TMM)” di Bali pada 26-28 September, dan juga pada seminar “Infestasi di Infrastruktur: Peranan BUMN dan Investasi Asing” yang berlangsung di Jakarta pada 28 September.

Adapun dua paket investasi yang ditawarkan tersebut terdiri dari Paket I senilai Rp7 triliun dan Paket II sekitar Rp4 triliun.

Investasi Paket I mencakup pengembangan runway sehingga bandara dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar Airbus 380-800, lalu perluasan area kargo menjadi 24.715 m2 dari saat ini 13.450 m2, kemudian terminal penumpang dari menjadi 224.256 m2 atau saat ini berkapasitas 9 juta penumpang per tahun menjadi 17 juta penumpang per tahun.

Paket I ini merupakan bagian dari tahapan pengembangan bandara dari keseluruhan 3 tahap yang direncanakan. Ditargetkan, pengembangan Paket I dapat dimulai pada 2018.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, "Melalui Paket investasi ini investor dapat memiliki saham maksimal 49% di perusahaan yang akan berperan sebagai pengelola Bandara Internasional Kualanamu. Sisa saham, atau pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut masih dimiliki oleh AP II."

Disamping investasi Paket I tersebut, AP II juga menawarkan investasi Paket II senilai Rp4 triliun untuk pengelolaan lahan sekitar 200 hektare guna pengembangan area komersial yang berada di luar terminal penumpang.

Area komersial dibangun berkonsep airport city  di mana terdapat hotel bintang 3, 4, dan 5, kemudian hypermarket, gedung perkantoran, theme parkgolf coursefood arcadeconvention centre, rumah sakit, bioskop, dan lain sebagainya. 

"Tujuan AP II menawarkan investasi tidak lain agar mendapat sumber pendanaan secara cepat guna melakukan ekspansi sehingga pelayanan di Bandara Internasional Kualanamu dapat semakin meningkat di samping tentunya membuat bandara ini mampu berperan signifikan dalam mendorong perekonomian nasional. Kami juga menggunakan prinsip kehati-hatian atau secara prudent dalam memilih investor untuk kerjasama dalam artian salah satu syarat adalah rekanan tersebut harus memiliki keahlian kelas dunia dalam hal pengelolaan bandara."

Adapun pada ASEM – TMM, AP II mengikuti dua bilateral meeting untuk lebih detail menawarkan kedua paket investasi tersebut, di mana bilateral meeting dilakukan dengan perwakilan dari Korea Selatan dan Tiongkok.

"Pada ASEM - TMM ini AP II juga membuka booth dengan tema Transportation Infrastructure and Logistic Exhibition sebagai media one on one business meeting dengan investor potensial," jelas Muhammad Awaluddin.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pengembangan Bandara Internasional Kualanamu termasuk bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan sektor logistik dan konektivitas transportasi di Indonesia.

Sementara itu, pada seminar “Investasi di Infrastruktur: Peran BUMN dan Investasi Asing” Menteri BUMN Rini M. Soemarno menuturkan, “Kami memberi ruang besar kepada sektor swasta melalui berbagai kesempatan, karena pemerintah dan BUMN tidak dapat membangun dan membiayai setiap proyek infrastruktur sendiri. Kami memiliki keterbatasan, termasuk dalam pendanaan.”

Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua yang  dikelola AP II, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pergerakan penumpang di bandara ini meningkat setiap tahunnya hingga kini sekitar 9 juta penumpang per tahun atau mencapai kapasitas bandara. AP II memikiki rencana pengembangan hingga terminal penumpang berkapasitas 42 juta penumpang pada 2027.

Dari sisi keuangan, Bandara Internasional Kualanamu mampu membukukan kinerja cukup baik pada 2016 untuk pendapatan bisnis aeronautika, nonaeronautika dan juga kargo.

Author: Eko Nugroho
GO Ina

Tidak ada pembatasan jumlah barang bawaan pribadi penumpang dan tetap mengacu pada PMK 203/2017 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang Dan Awak Sarana Pengangkut

Details
May 10, 2024

DJBC sadar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat belum menjangkau masif sehingga timbul permasalahan yang dialami para importir seperti sekarang.

Details
May 10, 2024

Hasil penjualan didonasikan kepada penyandang disabilitas dan juga disumbangkan kepada 10 UMKM yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.

Details
April 27, 2024

Bea Cukai fasilitasi pengiriman 900 paket parasut untuk Air Drop bantuan kemanusiaan yang dilakukan TNI melalui pesawat TNI AU di Gaza, Palestina

Details
April 12, 2024

GENERAL NEWS