PT Angkasa Pura I (AP I) atau Angkasa Pura Airports menyempurnakan nama Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menjadi Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
"Penyempurnaan nama bandara kebanggaan masyarakat Ibukota Jawa Tengah ini merupakan salah satu komitmen Angkasa Pura Airports untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa pahlawan, khususnya Jenderal Ahmad Yani sebagai Pahlawan Revolusi yang memang berasal dari Jawa Tengah," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi.
Perubahan nama ini secara resmi sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 974 tanggal 26 Juni 2018. Penyempurnaan nama tersebut dilakukan di seiring mulai beroperasinya terminal baru bandara tersebut.
"Proses penyempurnaan nama bandara tersebut telah melewati pertimbangan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Plt. Gubernur Jawa Tengah yang secara resmi telah melayangkan surat usulan perubahan nama Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada 18 Mei 2018 lalu", Faik Fahmi menjelaskan
Dia memastikan penyempurnaan nama bandara ini akan tersampaikan dengan baik kepada seluruh pihak, sehingga tidak ada kekeliruan baik dalam hal penyebutan maupun dalam hal administrasi lainnya di masa mendatang.
Awalnya, bandara di kota Semarang ini bernama Pelabuhan Udara Kalibanteng, yang digunakan sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Darat. Sejak 1 Oktober 1995, berubah menjadi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dimana AP I diserahkan untuk mengelola bandara tersebut untuk kualitas pelayanan seiring perubahan status sebagai bandara sipil.
Pada 7 Juni 2018 lalu, Presiden RI Joko Widodo meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ini. Pengembangan bandara yang menelan investasi lebih dari Rp 2 triliun ini untuk mengatasi problem "lack of capacity" di terminal lama.
Sebelumnya, kapasitas terminal hanya mampu menampung 800 ribu penumpang per tahun, namun harus melayani 4,4 juta penumpang pada 2017 lalu.
Dengan kapasitas saat ini yang mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun, apron baru yang mampu menampung 12 pesawat, fasilitas 30 check-in counter, 8 eskalator, 8 elevator, serta 3 buah garbarata, diharapkan pengguna jasa bandara akan semakin nyaman berada di bandara.
Pertumbuhan penumpang yang mencapai 10% setiap tahunnya telah memposisikan bandara berkode SRG ini sebagai bandara bisnis yang potensial.
“Penyempurnaan nama Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang juga merupakan momentum bagi Angkasa Pura I untuk terus menyempurnakan pelayanan di bandar ini,” kata Faik.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details