JAKARTA -- PT Angkasa Pura 1, genap berusia ke-54, komit untuk meningkatkan layanan di 13 bandaranya.
“Komit meningkatkan layanan menjadi bagian kesuksesan Angkasa Pura I dan kami mencetuskan “Bangga Melayani Bangsa” menjadi moto kami,” tutur Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi kepada Cargo Times di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (24/2/2018).
Untuk itu dia juga berharap agar seluruh jajarannya dapat terus meningkatkan kualitas dalam segala hal agar optimal melayani.
“Saya mengingatkan untuk senantiasa meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia), kompetensi, pekembangan karena tuntutan SDM yang andal dibutuhkan,” ungkapnya.
Tahun 2017 yang lalu, memperoleh pendapatan terbesar 77 persen dari keempat bandaranya, yaitu I Gusti Ngurah Rai, Bali, Juanda, Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, serta dari kelima anak usaha Angkasa Pura 1, Angkasa Pura Support (APS) yang terbaik, kami juga akan fokus kepada bisnis anak usaha yang lain, terutama Angkasa Pura Logistik (APLog) menjadi primadona bisnis selanjutnya.
Pengembangan bisnis cargo di Angkasa Pura 1 kedepannya akan kami kelola serta tingkatkan lebih baik lagi, kami juga ada penanganan khusus terkait cargo ini seperti di Bali Logistik Park, nantinya di Surabaya dan Makassar serta Papua, seperti Bandara Sentani yang sangat potensial untuk cargonya. Intinya bisnis cargo akan menjadi unggulan di Angkasa Pura 1 ini.
PT Angkasa Pura I siap mengembangkan 18 bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia pada 2018 ini dengan anggaran Rp 18,8 triliun.Serapan anggaran tersebut rinciannya adalah 6 trilliun dari obligasi, yang akan terlaksana di akhir tahun ini, 7 trilliun dari sindikasi serta sisanya dari perusahaan kami sendiri serta kerjasama dengan perusahaan yang lain.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan kesiapan itu seiring dengan rencana pemerintah menyerahkan pengusahaan lima bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia.
Kelima bandara tersebut di antaranya Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dan Bandara Samarinda Baru. Saat ini, AP 1 mengusahakan 13 bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia.
Jumlah penumpang di 13 bandara, di 2017 mencapai 89 juta penumpang, dan jumlah tersebut dipastikan akan terus meningkat tahun-tahun mendatang sejalan makin banyak jumlah bandara yang beroperasi.
"Tahun 2018 ini diperkirakan naik 12% dari tahun yang lalu, dan ada 99 juta penumpang pesawat yang berada di bandara AP I," tutur dia.
Tren wisata open trip dan desa wisata tidak hanya mengangkat potensi pariwisata, tapi juga menumbuhkan usaha lokal, mulai oleh-oleh, kuliner, dan cinderamata.
…DetailsJACC dapat menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi para pelaku logistik kargo udara, karena sifat komunitas JACC adalah terbuka bagi siapa saja
…DetailsLangkah ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan udara bagi masyarakat.
…DetailsTIKI sebagai mitra kurir karena reputasinya yang sangat baik, berpengalaman, dengan jaringan yang luas dan kepercayaan selama puluhan tahun
…Details