
dari kiri: Direktur Utama APLog Herry A.Y. Sikado dan Direktur Utama Pindad Logistic Afriandri Rasyid melakukan penandatangan MoU Bersama di Jakarta (20/09/2018).
Pada Kamis (20 September), PT Angkasa Pura Logistik (APLog) dan PT Pindad International Logistic (Pindad Logistic) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di salah satu hotel di Kemayoran, Jakarta. Penandatangan MoU Bersama dilakukan oleh Direktur Utama APLog Herry A.Y. Sikado dan Direktur Utama Pindad Logistic Afriandri Rasyid, dengan disaksikan oleh Komisaris, Direksi, dan pejabat masing-masing anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
APLog, anak usaha dari PT Angkasa Pura I (Persero), memiliki kekhususan dalam bidang freight forwarding, penanganan kargo udara, kepabeanan/ekspor impor, dan pemeriksaan barang berbahaya (dangerous goods). Sedangkan Pindad Logistic, perusahaan jasa transportasi dan logistik, anak usaha dari PT Pindad (Persero), BUMN industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial.
Kedua anak usaha BUMN "Merah Putih" tersebut meyakini bahwa kompetensi inti masing-masing perusahaan akan memberikan hasil optimal bila bersinergi. Dengan sinergi, kedua anak usaha BUMN ini diharapkan mampu merintis jalan guna dilanjutkan kerjasama yang saling menguatkan, serta dapat mengidentifikasi peluang-peluang usaha yang saling menguntungkan.
"Salah satu contoh sinergi ini, nantinya, bila Pindad Logistic ingin mengirim barang, maka dapat memanfaatkan fasilitas APLog dengan 17 kantor cabangnya, terutama di Indonesia bagian timur dan tengah. Selain fasilitas, jika Pindad Logistic butuh sumber daya manusia untuk bisnis ekspor-impor, APLog siap menyediakan tenaga ahli PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) ekspor-impor," kata Herry A.Y. Sikado kepada Cargo Times.
Demikian juga, lanjut Herry, APLog dapat memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Pindad Logistic. Apalagi Pindad Logistic juga menawarkan PLB (Pusat Logistik Berikat) bila ada customer APLog yang membutuhkan penyimpanan barang di PLB miliknya.
"Pertemuan ini perlu direalisasikan. Karena selain untuk meraih pasar logistik yang besar (perkiraan tahun 2018, sekitar Rp. 2.500 triliun), sinergi ini dibutuhkan untuk kelanjutan Ketahanan Logistik Nasional. Karena sekitar 80 persen dari Top 50 perusahaan logistik internasional sudah hadir di Indonesia," kata Afriandri Rasyid di acara penandatangan MoU Bersama.
Menurut Dirut Pindad Logistic, sinergi dan tantangan yang dihadapi butuh koloborasi, baik dengan perusahaan logistik negara maupun swasta nasional.
Hal ini yang ditawarkan oleh forwarder.ai dalam mengembangkan dua produk digital terbarunya, yakni Software as a service (SaaS) - Forwarder Scalable Intelligence System (Forsis) dan Forwarder Data Exchange (Fordex) berbasis API (Application Programming Interface).
…DetailsDalam rangka menyambut musim haji 1446 H / 2025 M, PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) bersama anak usahanya Gapura Angkasa, IAS Support (IASS), dan Angkasa Pura Support,
…DetailsPT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS), perusahaan ground-handling terkemuka di Indonesia, dengan bangga meluncurkan Belt Conveyor Loader (BCL) hybrid pertamanya dalam sebuah seremoni khusus yang digelar di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
…DetailsPT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI), perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan melalui kegiatan donor darah yang diselenggarakan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, bertempat di kantor TIKI Pemuda, Jakarta.
…Details