Breaking News:
Sunday, 9 September 2018
Program Insentif AP I Diakui Menguntungkan Maskapi

Hal ini dikatakan oleh salah satu pimpinan maskapi nasional terbesar, Lion Air Group melalui Managing Director Lion Air Group Capt. Daniel Putut yang mengatakan, program insentif dari PT Angkasa Pura I (AP I)/Angkasa Pura Airports ini sejalan dengan target pertumbuhan wisatawan lokal dan mancanegara ke Indonesia. "Lion Air Group siap membuka penerbangan ke daerah manapun yang pemerintah mau dan pemerintah targetkan untuk memacu pertumbuhan destinasi wisata," katanya.

Sekitar 75 persen wisatawan mancanegara masuk Indonesia melalui udara. Sekitar 24 persen via penyeberangan feri dengan rute Singapura-Batam atau Singapura-Bintan. Hanya 1 persen melalui perbatasan. "Begitu pariwisata digenjot, industri penerbangan juga secara otomatis menambah kapasitas angkutnya," Daniel Putut menjelaskan.

Sebagaimana diketahui, AP I akan memberikan program insentif sebagai upaya dukungan pemasaran kepada maskapai penerbangan yang beroperasi ke/dari bandara yang dikelola oleh AP I. Program insentif ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan trafik penumpang dan pergerakan pesawat udara serta memperkuat dan mempertahankan network rute udara yang ada di bandara-bandara dibawah AP I. 

Menurut Direktur Pelayanan dan Pemasaran AP I, Devy Suradji, secara garis besar, program insentif yang diberikan ada 2 macam, pertama ‘New Route Incentive Scheme’ atau skema insentif yang diberikan kepada maskapai yang melakukan pembukaan rute baru di bandara-bandara AP I). 

"Dan ‘Additional Flight Frequency Incentive Scheme’ atau skema insentif yang diberikan kepada maskapai yang melakukan penambahan frekuensi penerbangan atas rute yang sudah ada di bandara-bandara AP I,” kata Devy Suradji di acara "Airlines Gathering Chapter Balikpapan”, Hotel Grand Jatra, Balikpapan, Senin (27/8/2018).

New Route Incentive Scheme” diberikan berupa pembebasan landing fee selama setahun penuh bagi rute atau penerbangan baru domestik di semua bandara AP I, kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, dan Adisutjipto Yogyakarta, serta pembebasan landing fee selama setahun penuh bagi rute atau penerbangan baru internasional di semua bandara AP I kecuali di Ngurah Rai Bali dan Adisutjipto Yogyakarta. 

Insentif untuk maskapai juga diberikan dalam bentuk pembebasan biaya aktivitas promosi maskapai di dalam perimeter bandara selama sebulan penuh dan pembebasan biaya aktivitas inagurasi pembukaan rute baru di bandara.

Sementara “Additional Flight Frequency Incentive Scheme” diberikan berupa diskon landing fee sebesar 50% selama setahun penuh bagi maskapai yang melakukan penambahan frekuensi penerbangan domestik di 9 (sembilan) bandara AP I, dan diskon 25% di Juanda Surabaya dan Sultan Hasanuddin Makassar. Diskon ini tidak berlaku di Ngurah Rai Bali dan Adisutjipto Yogyakarta. 

Sedangkan untuk penambahan frekuensi penerbangan internasional, berlaku diskon landing fee sebesar 50% selama setahun penuh di seluruh bandara AP I, kecuali di Ngurah Rai Bali dan Adisutjipto Yogyakarta. 

“Diharapkan program-program insentif tersebut dapat membantu maskapai dalam mengembangkan bisnisnya, khususnya dalam pembukaan rute-rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan. Upaya ini merupakan bentuk kontribusi AP I dalam memajukan industri aviasi nasional, mendorong peningkatan lalu lintas transportasi udara, mengoptimalkan kinerja bandara, sekaligus memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat,” ungkap Devy di Balikpapan, Senin (27/9/2018).

Lion Air Group menyambut baik program insentif tersebut. Terlebih seluruh maskapai Lion Air Group banyak ekspansi dan menambah frekuensi penerbangan tiap tahun.

Potensi wisata Indonesia dinilai luar biasa. Namun, belum banyak dieksplorasi melalui promosi yang kuat dari semua lini. Pemerintah harus mempersiapkan bandara dengan baik layak untuk pesawat. "Yang lebih bagus lagi layak untuk mendarat malam. Lion Air Group akan siap mendukung program pemerintah ini," kata Daniel Putut.

Author: Martin Jop
GO Ina

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2).

Details
February 21, 2025

Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)

Details
February 20, 2025

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini.

Details
February 19, 2025

J&T Express sebagai perusahaan logistik berskala global meraih pengakuan bergengsi dengan masuk dalam daftar Asia-Pacific's Best Companies of 2025 versi TIME dan Statista.

Details
February 18, 2025

GENERAL NEWS