Breaking News:
Monday, 7 October 2019
INDONESIA MENYERAHKAN RATIFIKASI PENERBANGAN PADA SIDANG ICAO

Jakarta, 7/10/2019 – Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Luar Negeri RI, menyerahkan Instrumen Ratifikasi Article 50a dan Article 56 Konvensi Chicago tersebut merupakan komitmen indonesia  pada dunia penerbangan internasional. Kegiatan ini dilangsungkan bersamaan dengan  diselenggarakannya ICAO Treaty Event pada 24 s.d. 25 September 2019, disela kegiatan Sidang Majelis International Civil Aviation Organization (ICAO) ke-40 (The 40th Session of ICAO Assembly) yang diselenggarakan pada 24 September s.d 4 Oktober 2019 di Kantor Pusat ICAO, Montreal, Kanada. 

Penyerahan Instrumen Ratifikasi berisikan Protokol perubahan Article 50(a) dan Article 56 pada Konvensi Chicago 1944 yang telah disahkan oleh Indonesia , dimaksudkan sebagai upaya Indonesia yang secara konsisten mendukung keseimbangan yang lebih baik untuk Dewan perwakilan Negara Anggota ICAO. Pemberlakuan Protokol perubahan Article 50(a) merupakan penambahan jumlah total Anggota Dewan ICAO dari 36 menjadi 40 negara dan Article 56 merupakan penambahan jumlah anggota Air navigation Commission (ANC) dari 19 menjadi 21 anggota.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, menyampaikan bahwa, Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perhubungan , sebagai bagian dari komunitas penerbangan internasional, memiliki tanggung jawab untuk meratifikasi perjanjian yang dirasa perlu untuk meningkatkan komitmen Indonesia di bidang penerbangan internasional. “Indonesia telah meratifikasi dan menyerahkan Instrumen Ratifikasi Protokol perubahan Konvensi Chicago pada Artikel 50(a) dan Artikel 56 kepada ICAO. Diharapkan hal ini akan memberi manfaat positif bagi Indonesia diwaktu yang akan datang,” jelas Polana.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti bersama Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Dr. Iur Damos Dumoli Agusnan, menyerahkan Instrumen Ratifikasi Protokol perubahan Konvensi tentang Penerbangan Sipil Internasional pada Artikel 50(a) dan Artikel 56 (Protocol amendment Convention on International Civil Aviation Article 50(a) and Article 56) kepada Sekretaris Jenderal ICAO, Mrs. Fang Liu.

Article 50(a) diharapkan dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan bagian dalam pemilihan Dewan ICAO yang akan datang. Sedangkan, Article 56 diharapkan dapat menjadi wadah bagi Indonesia dalam mendapatkan peluang untuk menunjukkan eksistensi Indonesia di bidang navigasi penerbangan internasional. Hal ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan dalam Dewan ICAO yang sudah beranggotakan 191 negara anggota.

Untuk diketahui, Amandemen Article 50(a) dan Article 56 pada Konvensi Chicago telah ditandatangani di Montreal pada 6 Oktober 2016 pada Sidang Majelis ICAO ke-39, yang menghasilkan rekomendasi kepada seluruh negara anggota untuk dapat meratifikasi amandemen kedua protokol diatas. Protokol akan mulai berlaku setelah instrumen ratifikasi telah diserahkan oleh 128 negara.

Author: EN
GO Ina

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2).

Details
February 21, 2025

Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)

Details
February 20, 2025

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini.

Details
February 19, 2025

J&T Express sebagai perusahaan logistik berskala global meraih pengakuan bergengsi dengan masuk dalam daftar Asia-Pacific's Best Companies of 2025 versi TIME dan Statista.

Details
February 18, 2025

GENERAL NEWS