
Jakarta (7/11/2019) - Di era digitalisasi yang terus berkembang, konektivitas dan ketergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan pokok. Hal ini tentunya akan menimbulkan berbagai ancaman dan mendorong perlunya perlindungan terhadap keamanan siber. Menyikapi ancaman tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktorat Keamanan Penerbangan bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaksanakan kegiatan Cyber Security Awareness Workshop di Gedung Sainath Tower, Jakarta, Selasa (5/11).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menyampaikan bahwa keamanan dalam penerbangan sangat penting untuk menciptakan penerbangan yang Selamat, Aman dan Nyaman.
“Terciptanya penerbangan yang Selamat, Aman dan Nyaman merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga kerjasama dengan berbagai stakeholder, termasuk dengan BSSN itu sangat penting. Sehingga kami berharap dengan adanya kolaborasi ini, dapat terus meningkatkan kesadaran keamanan penerbangan,” tutur Polana.
Sementara itu, Direktur Keamanan Penerbangan, Dadun Kohar menyampaikan bahwa kegiatan Cyber Security Awareness Workshop sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan keamanan siber dan dampaknya bagi penerbangan.
“Workshop Cyber Security Awareness ini memiliki tujuan meningkatkan pemahaman mengenai dasar keamanan siber dan implementasinya di dunia penerbangan, contoh-contoh ancaman, serangan dan insiden keamanan siber, dan pengelolaan risiko keamanan siber di dunia penerbangan serta meningkatkan kesadaran pengelolaan risiko keamanan siber penerbangan,” jelas Dadun.
BSSN yang diwakili oleh Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional (Dit. IKPRIIKN), Hendrini mengatakan bahwa perlindungan keamanan siber merupakan amanah negara sehingga kerjasama dan kolaborasi antara BSSN dan Ditjen Hubud sangat diperlukan.
"Kerjasama ini bermanfaat untuk saling berbagi informasi, peningkatan kapasitas, kebijakan, risiko keamanan siber, penilaian keamanan siber, implementasi keamanan siber, serta monitoring dan evaluasi, sehingga tujuan akhirnya adalah keamanan penerbangan dapat terjamin,” jelas Hendrini.
Hal ini yang ditawarkan oleh forwarder.ai dalam mengembangkan dua produk digital terbarunya, yakni Software as a service (SaaS) - Forwarder Scalable Intelligence System (Forsis) dan Forwarder Data Exchange (Fordex) berbasis API (Application Programming Interface).
…DetailsDalam rangka menyambut musim haji 1446 H / 2025 M, PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) bersama anak usahanya Gapura Angkasa, IAS Support (IASS), dan Angkasa Pura Support,
…DetailsPT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS), perusahaan ground-handling terkemuka di Indonesia, dengan bangga meluncurkan Belt Conveyor Loader (BCL) hybrid pertamanya dalam sebuah seremoni khusus yang digelar di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
…DetailsPT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI), perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan melalui kegiatan donor darah yang diselenggarakan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, bertempat di kantor TIKI Pemuda, Jakarta.
…Details