indocargotimes.com, 16 Desember 2020, JAKARTA - Sejak viralnya ucapan Selamat Ulang Tahun JNE Ke-30 tahun, oleh Ustadz Haikal Hassan beberapa waktu yang lalu, padahal ada beberapa tokoh publik di Indonesia seperti Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, yang juga mengucapkan hal serupa terhadap JNE tersebut, dari peristiwa ini ada indikasi dan dugaan mengenai Tagar #BoikotJNE di media sosial terutama Twitter, berkaitan dengan persaingan usaha, Sabtu (12/12/2020)

Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi menuturkan isu politik memang tengah berkembang pada Desember 2020 ini, sehingga dimunculkan pada waktu krusial tersebut mengenai JNE yang terkait dengan aktivitas politik. Padahal, momen Desember pun menjadi momen yang ditunggu oleh perusahaan jasa kurir.

Dia menyebut pada Desember setiap tahunnya ada satu tanggal di mana pada tanggal tersebut, yaitu pada 12 Desember atau 12.12, perusahaan logistik pasti akan menunggu tanggal tersebut. "Kenapa? Karena pada tanggal tersebut itu terjadi HARBOLNAS atau Hari Belanja Online Nasional di mana banyak bisnis online melakukan promo-promo. Kami menduga, sekali lagi kami menduga bahwa ini semua dikaitkan adanya persaingan usaha," jelasnya dalam konferensi pers bertajuk Hak Jawab JNE atas Pemberitaan Afiliasi dengan Ormas, bertempat di Jetski Cafe, Pantai Mutiara, pada hari Rabu (16/12/2020).

JNE menggelar konferensi pers menjawab mengenai isu yang beredar di media sosial seiring sempat menjadi trending topic #BoikotJNE dan #JNEKardun. JNE melakukan konferensi pers bersama penasihat hukum kenamaan Indonesia, Hotman Paris Hutapea.

Pada acara konfrensi pers tersebut, JNE menyatakan, meski mendapatkan komentar bernada negatif itu, ternyata hal ini tidak berdampak terhadap bisnis JNE. Menurut Presiden Direktur Mohammad Feriadi, "Sentimen negatif yang timbul dari unggahan itu tersebut tidak berdampak pada penurunan traffic pengiriman barang perusahaan. Bahkan, perusahaan catat pertumbuhan hingga 15%. Jadi tidak ada sama sekali penurunan binis pada bulan Desember ini, Pertumbuhannya hingga 10% sampai 15% di Bulan Desember ini," tegasnya.

Sementara itu, VP of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Eri Palgunadi mengatakan, "apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, pada tahun ini JNE masih tumbuh 25%. "Apabila dibanding tahun lalu kita masih tumbuh 25% malah. Masih tinggi. Kita hampir 5 tahun berturut-turut tumbuh di atas 25%. Namun apabila ditanya bulan ini kita masih tumbuh 15%," ungkap dia.

Ditempat yang sama, Hotman Paris pun menanyakan kembali kepada Feriadi mengenai pernyataan dugaan adanya persaingan usaha tersebut, "Jadi bapak tahu siapa musuhnya ? Biar kita langsung bawakan ke Polda Metro Jaya."

"Belum, tapi ada dugaan kearah sana." kata Feriadi.

Salah satu yang menjadi indikasinya yakni peristiwa heboh tersebut terjadi pada momentum Harbolnas yang menjadi musim puncak jasa kurir. Peristiwa ini menjadi catatan tersendiri jika benar ada upaya menurunkan kinerja JNE di tengah musim puncak tersebut.

"Soalnya di mana-mana terlalu banyak itu gosip itu [#BoikotJNE] di grup-grup Medsos. Dan pasti kalau tidak ada motivasi tidak mungkin seagresif seperti itu." ujar Hotman.

Pihaknya juga membantah, bahwa perusahaannya bangkrut akibat adanya serengan negatif terkait dengan unggahan video ucapan Selamat Ulang Tahun Ke-30 untuk JNE dari Haikal Hassan. "Maka itu, apabila dibilang kolaps atau bangkrut tidak sama sekali. Bahkan kami tetap tumbuh. Saat ini kita mau akhir tahun. Dan kita juga tidak melakukan PHK karyawan satu pun, dimasa pandemi yang masih berlangsung" tambah Eri Palgunadi.

Press.Con JNE