JAKARTA - Pertumbuhan bisnis cukup pesat ditunjukkan Asia Cargo Network Sdn Bhd (ACN) yang baru saja mengakuisisi 51 persen saham Pos Asia Cargo Express Sdn Bhd (Pos ACE) senilai Rp140 miliar.
Dengan jaringan bisnis mereka di tiga negara Asia Tenggara, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Managing Director ACN Marco Isaak menjelaskan akuisisi Pos ACE yang tercatat di pasar modal Malaysia ini menjadi strategi ekspansi untuk mengejar target pendapatan sampai dua kali lipat di tahun ini.
Karena itu, berbekal Aerospeed Aviation di Singapura, kemudian ACN yang menggandeng Pos ACE di Malaysia, dan Tri-MG Intra Asia Airlines di Indonesia, mereka akan melakukan ekspansi untuk menguasai pasar cargo udara di Asia.
Latar belakang keberhasilan ACN mengakuisisi saham Pos ACE ialah kesuksesan saat mereka dipercaya mengelola manajemen perusahaan semi-pemerintah Malaysia itu dalam setahun. "Saat itu Pos ACE kondisinya merugi, kami dipercaya untuk mengelola dalam setahun. Hasilnya, perusahaan membaik dan mendapatkan keuntungan. Karena itu mereka menawarkan kerja sama dan kami membeli saham mereka," kata Marco Isaak yang juga menjabat Managing Director di PT Tri-MG Indra Asia Airlines.
Dalam kondisi Covid-19 yang masih mewabah di dunia, khususnya di Asia, Marco merasakan bisnis cargo meningkat luar biasa. Karena itulah, dia berani untuk menambah maskapai, ditambah lagi kontrak kerja sama selama 10 tahun sudah didapatkan oleh pihak Tri-MG dari Pos ACE. Marco menegaskan, potensi pendapatan dan ekspansi bisnis ini untuk bisa semakin besar dan tak berfokus di tiga negara itu cukup besar. Ditambah lagi, bisnis kargo pesawat terbang satu di antara yang bertahan bahkan tumbuh positif ditopang sektor e-commerce dalam masa pandemi ini.
"Di awal kami ingin menambah pesawat Boeing 737-800 NG. Kalau sudah terealisasi, rencana besar kami menggabungkan ACN yang ada di Singapura dan Indonesia untuk public listed," kata Marco.
Target Maksimal ke Depan Keuntungan ratusan miliar ditargetkan oleh Marco bisa diraup oleh perusahaannya setahun ke depan. Untuk mencapai target itu, Tri-MG Intra Asia Airilines dan ACN sudah menggandeng perusahaan kargo besar lainnya seperti DHL, Caterpillar Group, dan JNE. "Dengan adanya Covid-19 ini membuat perilaku masyarakat berpindah. Pasar e-commerce membuat average pergerakan pesawat bertambah," terang Marco.
Menurutnya, ke depan bisnis kargo pesawat terbang akan lebih menggeliat karena layanan kemudahan yang ditawarkan kepada konsumen. "Prediksi saya peningkatan air cargo akan bertambah pesat, dalam lima tahun ini akan maksimal. Pergerakan pesawat kargo kita dalam sehari full, dan bulan ini bertambah lagi di Indonesia menjadi empat armada freighter," terangnya.
Dengan modal tujuh maskapai dan akan datang lagi pada tahun depan satu maskapai, upaya Marco untuk bisa menguasai market kargo udara di Asia ke depan bisa tercapai. Apalagi, dalam lima tahun ke depan, prospek bisnis ini masih terlihat cukup cerah.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details