Breaking News:
Thursday, 10 September 2020
IATA Berasumsi Akan Dibutuhkan 8000 Pesawat Kargo Mengangkut Vaksin Covid-19 ke Berbagai Dunia

JAKARTA - Dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini hampir 220 juta orang, Penduduk Terbesar kelima di dunia, jumlah penduduk yang besar tersebut rencananya akan dilakukan vaksin Covid-19, membawa vaksin dibutuhkan alat transportasi udara semisal pesawat, karena vaksin Covid-19 berada diluar Indonesia, maka International Air Transport Association (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional, disingkat IATA mengatakan untuk mengangkut vaksin ini diperlukan 8000 pesawat jet jumbo Boeing 747 ke berbagai dunia termasuk Indonesia.

Perencanaan pengiriman vaksin juga perlu perhitungan dengan presisi ala militer. Sejauh ini belum ada vaksin virus corona yang diproduksi massal, namun IATA dengan menggandeng maskapai penerbangan, bandar udara, organisasi kesehatan global, dan perusahaan-perusahaan farmasi sudah membahas bagaimana mengirim vaksin melalui transportasi udara jika vaksin ini tersedia.

Keperluan 8000 pesawat jet jumbo didasarkan pada asumsi pada satu dosis per orang.

"Mengirim vaksin Covid-19 akan menjadi misi terpenting dalam industri kargo udara pada abad ini. Misi ini tidak akan sukses tanpa ada perencanaan yang matang," kata Alexandre de Juniac, Direktur Eksekutif IATA.

Pengiriman vaksin Covid-19 diperkirakan akan sangat kompleks

Tak semua pesawat bisa dipakai untuk mengangkut dan mengirim vaksin karena memerlukan temperatur antara dua hingga delapan derajat Celsius, rentang suhu udara ideal untuk mengangkut obat-obatan.

Beberapa vaksin memerlukan suhu di bawah nol, yang membuat beberapa jenis atau model pesawat tak bisa dipakai untuk mengangkut vaksin.

"Kita sudah paham prosedurnya. Yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan skala dan kapasitas sehingga pesawat-pesawat yang tersedia bisa dipakai begitu vaksin telah tersedia," ujar Glyn Hughes yang mengepalai kargo di IATA.

Ia menambahkan mengirim vaksin Covid-19 sangat penting bagi sejumlah kawasan seperti di Asia Tenggara, karena kemampuan memproduksi vaksin tak sebaik negara-negara lain.

Koordinasi Ala Militer

IATA mengatakan mendistribusikan vaksin ke seluruh Afrika untuk saat ini tidak dimungkinkan karena kecilnya kapasitas kargo, besarnya kawasan dan kompleksitas perlintasan antarnegara.

Pengiriman vaksin memerlukan presisi ala militer dan membutuhkan fasilitas pendinginan atau gudang cold storage untuk menyimpan vaksin di seluruh titik jaringan distribusi.

Saat ini tengah dikembangkan 140 vaksin virus corona dan sekitar 20 di antaranya masuk pada tahap klinis, dengan diujicobakan ke manusia.

Salah satunya dikembangkan oleh Universitas Oxford di Inggris, yang sudah pada tahap lanjut. Uji coba oleh Universitas Oxford dihentikan setelah seorang relawan jatuh sakit.

Namun, AstraZeneca, perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Universitas Oxford menyatakan bahwa ini "adalah kejadian yang rutin". Dalam penelitian, bisa timbul reaksi-reaksi yang tidak diinginkan.

IATA mendesak pemerintah di berbagai negara untuk memulai melakukan perencanaan secara hati-hati dan matang untuk memastikan mereka siap, begitu vaksin disetujui dan bisa dikirim.

Setelah metode dan mekanisme distribusi vaksin disepakati, bukan berarti tantangan di lapangan selesai. Masih ada satu hal yang perlu dipikirkan: masalah keamanan.

IATA mengatakan vaksin akan menjadi komoditas yang sangat diburu.

"Harus ada pengaturan untuk memastikan pengiriman vaksin aman dan vaksin-vaksin ini tidak dicuri," kata IATA.

Author: EN
GO Ina

IAS Group melakukan trasformasi bisnis, khususnya aspek layanan melalui peningkatan kecepatan, keselamatan, dan kenyamanan proses ground handling

Details
January 10, 2025

IAS siap melangkah lebih kuat dengan fokus mendorong inovasi berkelanjutan dan memperkuat budaya kolaborasi untuk mencapai visi besar

Details
January 7, 2025

PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) mengawali 2025 dengan menghadirkan nuansa baru di Tujuwan Lounge yang berada di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada hari ini, Selasa (7/1).

Details
January 7, 2025

Menhub Dudy menyatakan pengguna angkutan umum meningkat 5,07% pada Nataru 2024/2025 dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11), pada cut off data pukul 23.59 WIB dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956.

Details
January 6, 2025

GENERAL NEWS