indocargotimes.com, Jakarta - Pada masa Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, nantinya Travel pass atau tiket perjalanan berisi status kesehatan dan vaksinasi pelancong sedang menjadi wacana terhangat untuk menghadapi dibukanya gerbang pariwisata dalam menghadapi tahap New
Pekan lalu, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengumumkan bahwa mereka sedang dalam tahap pengembangan akhir dari program IATA Travel Pass, berupa "paspor digital" dalam bentuk aplikasi yang berisi informasi tentang hasil tes individu pelancong, bukti inokulasi (catatan: saat vaksin sudah tersedia), dan tautan ke salinan elektronik paspor mereka.
Untuk wisatawan tinggal membuka aplikasi IATA Travel Pass untuk memastikan mereka memenuhi aturan untuk masuk perbatasan destinasi mereka.
Di perbatasan, turis diminta menunjukkan kode QR IATA Travel Pass miliknya. Setelah dipindai, data pelancong akan disebar ke pihak berwenang di destinasi setempat.
Penyortiran informasi IATA Travel Pass akan dilakukan dengan teknologi rantai-blok, yang berarti bahwa perangkat yang digunakan tidak akan menyimpan data pribadi pelancong.
"Prioritas utama kami adalah membuat orang bepergian lagi dengan aman," Nick Careen, Wakil Presiden Senior IATA bidang bandara, penumpang, kargo dan keamanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti yang dikutip dari Travel and Leisure, pada Selasa (1/12).
"Dalam jangka pendek, sistem ini dapat memberi kepercayaan kepada pemerintah bahwa tes COVID-19 yang sistematis dapat bekerja sebagai pengganti persyaratan karantina. Dan itu nantinya akan semakin berkembang setelah tersedianya vaksin."
IATA Travel Pass akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang, seperti yang dikatakan IATA.
Sistem ini akan diujicoba secara perdana dengan IAG SA, perusahaan induk British Airways, mulai akhir tahun ini.
Jika tak ada kendala, IATA Travel Pass akan tersedia di perangkat Apple pada awal 2021, dan perangkat Android setelah beberapa bulan kemudian.
Pemerintah akan dapat menggunakan IATA Travel Pass bersama dengan layanan lain atau sebagai program mandiri untuk perbatasan mereka.
IATA Travel Pass gratis digunakan untuk pelancong dan pemerintah, dengan maskapai penerbangan membayar sedikit biaya per penumpang, Bloomberg melaporkan.
IATA bukan satu-satunya pengembang yang mengerjakan sistem pelacakan untuk pelancong selama pandemi virus Corona.
World Economic Forum juga telah mengembangkan aplikasi bernama CommonPass, dan perusahaan keamanan International SOS mengembangkan layanan serupa yang disebut AOKpass.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details