Pada Sabtu (Feb 8), maskapai Trigana Air melakukan penerbangan perdana dengan rute Timika – Wamena. Penerbangan ini dilaksanakan Trigana sebagai pemenang kontrak dari Kementrian Perhubungan (Kemhub) / Direktorat Jendral Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) untuk merealisasikan penerbangan subsidi angkutan udara kargo di Papua.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto menjelaskan, Ditjen Hubud terus berupaya memastikan program jembatan udara dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana strategis Kemhub. “Dalam pelaksanaan program subsidi angkutan udara perintis kargo dan angkutan kargo di Papua, melalui Kantor Otoritas Bandara Wilayah X, kami terus memantau program itu, tujuannya untuk mengevaluasi, mengkoordinasi dan mensinergikan peran seluruh stakeholder di lapangan,” kata Novie di Jakarta.
Dia menambahkan, melalui subsidi angkutan udara perintis kargo dan subsidi angkutan udara cargo, pemerintah berupaya hadir, khususnya untuk melayani kebutuhan daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi lain dan hanya mampu dijangkau oleh transportasi udara.
Sementara itu, Station Manager Trigana Air, Roni Kartika menjelaskan, Trigana sendiri telah menyiapkan tiga unit pesawat Kargo untuk subsidi angkutan udara, Bulog dan juga umum.
Sesuai kontrak, penerbangan subsidi kargo ini sendiri dijadwalkan akan berjalan tiga kali dalam seminggu dengan kapasitas angkut maksimal 14 ton sekali jalan.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin (Timika), Ambar Suryoko menjelaskan, penerbangan perdana ini mengangkut barang-barang mulai dari sembako hingga bahan bangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Wamena.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X, Usman Effendi menjelaskan, penerbangan perdana maskapai berkode IL dengan pesawat jenis Boeing 737-300 dengan kontrak program subsidi angkutan udara kargo melayani rute Timika - Wamena Papua.
Pesawat ini, mengangkut sebanyak 14 ton berupa barang kebutuhan pokok dan barang penting ke Wamena melalui program jembatan udara hasil konektivitas Tol Laut.
Dalam hal pengiriman kargo bersubsidi ke masyarakat, kata Usman, kami akan mengawasi secara ketat agar program pemerintah tersebut tidak salah sasaran. Sebelum barang dikirim akan melalui pemeriksaan oleh petugas sesuai dengan aturan yang berlaku. "Hal ini dilakukan, untuk menjaga dari oknum-okum nakal yang akan memanfaatkan kargo subsidi untuk kepentingan bisnis atau mencari keuntungan pribadi,” katanya.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details