Jakarta, indocargotimes.com - Pada Video Konfrensi Pers malam ini, turut serta hampir 300 awak media, yang mengikuti virtual zoom tersebut, terdiri dari berbagai media yang ada di Indonesia, mengenai Pesawat Sriwijaya Air SJ182, hilang kontak saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pesawat ini jatuh.
''Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. Basarnas menyebut ELT atau emergency locator transmitter pesawat nahas itu tidak memancarkan sinyal.
"Kami cek di ELT yang ada di pesawat Sriwijaya 182 (SJ182) itu seluruh pesawat itu sudah teregistrasi di Basarnas ELT-nya. Namun kejadian ini tidak memancarkan. Ini yang nanti perlu kita cross-check, kenapa kok tidak memancarkan. Biasanya akan memancarkan," kata Deputi Operasi dan Kesiapsagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, dalam konferensi pers daring, Sabtu (9/1/2021).
Bambang belum bisa memastikan dugaan awal ELT pesawat Sriwijaya Air SJ182 tidak memancarkan sinyal saat kejadian. Bambang menegaskan pihaknya masih akan menyelidiki penyebab ELT Sriwijaya Air SJ182 tidak memancarkan sinyal.
"Kami juga belum bisa menyimpulkan secara pasti kenapa tidak bisa memancarkan alat tersebut, termasuk juga kita cross-check ke, sistem satelit yang dimiliki oleh negara tetangga kita adalah Australia. Australia juga tidak menangkap," kata Bambang.
"Jadi dugaan dari Basarnas kita yang ingin mencari apa penyebabnya tidak bisa memancar ELT tersebut," sebut dia.
Bambang menyatakan Basarnas segera mengungkapkan penyebab ELT tidak memancarkan sinyal setelah data-data didapatkan. Kata Bambang, ELT itu berfungsi untuk mengetahui jika terjadi kecelakaan pesawat.
"Kalau alat itu memancarkan, kita cepat tahu, tidak perlu lagi mencari informasi apakah terjadi lost contact ataukah tidak. Ketika ada lost contact dan di Puskodal kita di atas itu memancarkan sinyal itu menandakan bahwa terjadi crash terhadap pesawat tersebut, tapi ini tidak memancarkan," sebut Bambang.
"Justru kami mendapat informasi dari AirNav terjadi lost contact jam sekian jam sekian," imbuh dia.
Menhub Budi Karya memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh. Menhub menyebut ada puluhan penumpang berikut kru di dalam pesawat nahas tersebut.
"Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi," kata Budi Karya dalam jumpa pers yang disiarkan via Zoom, Sabtu (9/1/2021) malam.
Dipantau dari situs FlightRadar24, pesawat Sriwijaya Air sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak.
Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC.
Sebelumnya, Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan pesawat Sriwijaya Air itu hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
"Hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Pulau Lancang gitu-lah," kata Haerul saat dimintai konfirmasi, Sabtu (9/1/2021).
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details