Breaking News:
Saturday, 9 January 2021
Keterangan Resmi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Jakarta, indocargotimes.com - Pada Video Konfrensi Pers malam ini, turut serta hampir 300 awak media, yang mengikuti virtual zoom tersebut, terdiri dari berbagai media yang ada di Indonesia, mengenai Pesawat Sriwijaya Air SJ182, hilang kontak saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pesawat ini jatuh.

''Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. Basarnas menyebut ELT atau emergency locator transmitter pesawat nahas itu tidak memancarkan sinyal. "Kami cek di ELT yang ada di pesawat Sriwijaya 182 (SJ182) itu seluruh pesawat itu sudah teregistrasi di Basarnas ELT-nya. Namun kejadian ini tidak memancarkan. Ini yang nanti perlu kita cross-check, kenapa kok tidak memancarkan. Biasanya akan memancarkan," kata Deputi Operasi dan Kesiapsagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, dalam konferensi pers daring, Sabtu (9/1/2021).

IMG-20210109-WA0052_1.jpg#asset:25097



Bambang belum bisa memastikan dugaan awal ELT pesawat Sriwijaya Air SJ182 tidak memancarkan sinyal saat kejadian. Bambang menegaskan pihaknya masih akan menyelidiki penyebab ELT Sriwijaya Air SJ182 tidak memancarkan sinyal.

"Kami juga belum bisa menyimpulkan secara pasti kenapa tidak bisa memancarkan alat tersebut, termasuk juga kita cross-check ke, sistem satelit yang dimiliki oleh negara tetangga kita adalah Australia. Australia juga tidak menangkap," kata Bambang.

"Jadi dugaan dari Basarnas kita yang ingin mencari apa penyebabnya tidak bisa memancar ELT tersebut," sebut dia.

Bambang menyatakan Basarnas segera mengungkapkan penyebab ELT tidak memancarkan sinyal setelah data-data didapatkan. Kata Bambang, ELT itu berfungsi untuk mengetahui jika terjadi kecelakaan pesawat.

"Kalau alat itu memancarkan, kita cepat tahu, tidak perlu lagi mencari informasi apakah terjadi lost contact ataukah tidak. Ketika ada lost contact dan di Puskodal kita di atas itu memancarkan sinyal itu menandakan bahwa terjadi crash terhadap pesawat tersebut, tapi ini tidak memancarkan," sebut Bambang.

"Justru kami mendapat informasi dari AirNav terjadi lost contact jam sekian jam sekian," imbuh dia.

Menhub Budi Karya memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh. Menhub menyebut ada puluhan penumpang berikut kru di dalam pesawat nahas tersebut.

"Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi," kata Budi Karya dalam jumpa pers yang disiarkan via Zoom, Sabtu (9/1/2021) malam.

Dipantau dari situs FlightRadar24, pesawat Sriwijaya Air sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak.

Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC.

Sebelumnya, Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan pesawat Sriwijaya Air itu hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

"Hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Pulau Lancang gitu-lah," kata Haerul saat dimintai konfirmasi, Sabtu (9/1/2021).

Author: EN
GO Ina

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2).

Details
February 21, 2025

Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)

Details
February 20, 2025

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini.

Details
February 19, 2025

J&T Express sebagai perusahaan logistik berskala global meraih pengakuan bergengsi dengan masuk dalam daftar Asia-Pacific's Best Companies of 2025 versi TIME dan Statista.

Details
February 18, 2025

GENERAL NEWS