Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) telah tuntas melakukan pembangunan fasilitas utama sisi udara (airside) Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan fasilitas utama sisi udara dengan pembangunannya sudah mencapai 100% adalah runway, taxiway dan apron.
Dengan selesainya pembangunan itu maka Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah dilengkapi runway berdimensi 1.600 x 30 meter, apron seluas 69 x 103 meter dan taxiway dengan lebar 15 meter.
Kapasitas sisi udara tersebut dapat digunakan untuk melayani penerbangan pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan sekitar 2 tahun lalu.
Sekitar 2 tahun lalu PT Angkasa Pura II mulai membangun Bandara Jenderal Besar Soedirman ini dari nol, istilahnya dari lahan masih berupa tanah greenfield. Sekarang, Purbalingga sudah memiliki bandara dengan seluruh pembangunan sisi udara dilakukan anak bangsa. Semoga apa yang kita semua lakukan dapat membawa manfaat terhadap pengembangan konektivitas udara di Tanah Air.”
“Setelah pembangunan fasilitas utama sisi udara tuntas 100%, proses selanjutnya adalah verifikasi yang dilakukan regulator penerbangan sipil yakni Kementerian Perhubungan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Adapun pada hari ini Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto bersama jajaran Ditjen Perhubungan Udara melakukan uji terbang (proofing flight) di Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Pesawat King Air nomor registrasi PK – CAN yang digunakan untuk proofing flight tersebut mendarat mulus di runway runway baru Bandara Jenderal Besar Soedirman menjelang pukul 09.00 WIB dnegan membawa 6 penumpang dan 3 kru pesawat.
Saat meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto didampingi oleh Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi.
“Pada proofing flight hari ini, pendaratan berjalan lancar dan mulus. Kami akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II untuk melakukan verifikasi,” ujar Dirjen Perhubungan Udara.
Pada tahap awal, setelah proses verifikasi usai dan mendapat persetujuan dari regulator, Bandara Jenderal Besar Soedirman akan dibuka dalam rangka pengoperasian minimal, bekerja sama dengan TNI AU Lanud Jenderal Besar Soedirman untuk menggunakan fasilitas TNI AU sebagai fasilitas sisi darat seperti terminal penumpang, bangunan PK-PPK dan sebagainya.
Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi menuturkan, “Nantinya PT Angkasa Pura II juga akan melakukan pembangunan terminal penumpang dengan kapasitas hingga 300.000 penumpang/tahun. Pada tahap awal, pergerakan penumpang diproyeksikan sekitar 98.000 penumpang/tahun dengan 4.500 pergerakan pesawat.”
Keberadaan Bandara Jenderal Soedirman ini dapat mendukung perekonomian dan aktivitas masyarakat khususnya terkait dengan kebutuhan transportasi udara di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, serta Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details